SAMARINDA, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, bersama dengan Camat Long Pahangai, telah melakukan koordinasi untuk menangani banjir yang melanda kawasan tersebut dengan ketinggian rata-rata satu meter.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Pemkab Mahakam Ulu untuk menangani banjir yang terjadi secara mendadak hari ini, terutama melalui grup komunikasi dengan BPBD," kata Camat Long Pahangai, Thomas Ding, dalam percakapan via telepon dari Samarinda pada Selasa.
Menurutnya, banjir mulai terjadi sekitar pukul 08.00 waktu setempat dengan ketinggian yang bervariasi, namun rata-rata mencapai satu meter. Di Rumah Dinas Camat Long Pahangai, air bahkan mencapai ketinggian 1,5 meter.
"Namun, sore ini ketinggian air mulai menurun, berkurang sekitar lima sentimeter. Di sini, banjir memang datang dan surut dengan cepat. Namun, ketinggian banjir tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu," jelas Thomas.
BACA JUGA:Luhut Sebut Menteri PUPR Basuki sebagai 'Bapak Jalan Tol Indonesia'
BACA JUGA:Normalisasi Sungai Kelekar Kota Prabumulih Terealisasi
Ia menambahkan bahwa siklus banjir seperti ini terjadi hampir setiap tahun, terutama saat hujan lebat dengan durasi panjang, baik di Kecamatan Long Pahangai maupun di hulu, yakni Kecamatan Long Apari.
"Tadi malam hujan deras mengguyur dua kecamatan, yaitu Long Apari dan Long Pahangai, sehingga dapat diprediksi banjir akan muncul pada pagi harinya. Warga sudah terbiasa dengan kondisi ini; mereka tahu banjir akan datang dengan cepat dan juga cepat surut," ujarnya.
Meski demikian, pihaknya bersama staf dan kepala desa setempat terus mengimbau warga untuk tetap waspada agar terhindar dari risiko yang tidak diinginkan.
Banjir di Kecamatan Long Pahangai ini berdampak pada 12 desa, yakni Kampung Delong Krohong, Long Pakaq, Long Pakaq Baru, Long Lunuk, Long Lunuk Baru, Data Naha, Lirung Ubing, Naha Aru, Long Isun, Liu Mulang, Long Pahangai, dan Kampung Long Pahangai Dua.
BACA JUGA:Suami Istri Asal Prabumulih, Raih Medali Emas dan Perak di PEPARNAS XVII Solo
BACA JUGA:Bawaslu Catat Sejumlah Pelanggaran; Netralitas ASN dan Kepala Desa di Pilkada 2024
Sementara itu, Leginus Liban Ngau, salah seorang warga Long Pahangai, mengungkapkan bahwa penduduk telah menempatkan barang-barang di tempat yang lebih tinggi untuk menghindari genangan air.
"Barang sudah diamankan ke tempat ketinggian, jadi tidak terendam," tuturnya.
Ia juga menyatakan bahwa ketinggian banjir kali ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. "Ini lebih tinggi dari banjir sebelumnya," pungkasnya.