KORANPRABUMULIHPOS.COM - Raffi Ahmad dilaporkan akan bergabung dengan kabinet Prabowo Subianto, kemungkinan menggantikan Sandiaga Uno sebagai Kepala Bekraf (Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif).
Kabar ini muncul bersamaan dengan berita mengenai gelar doktor yang baru saja diperolehnya.
Kepastian mengenai wisuda Raffi yang mendadak menyandang gelar doktor menarik perhatian publik, terutama setelah seorang netizen menyelidiki latar belakang kampus yang memberikan gelar tersebut.
Isu ini semakin memanas ketika muncul spekulasi mengenai posisi yang mungkin diisi Raffi dalam pemerintahan. Banyak yang terkejut karena kontroversi seputar gelar Honoris Causa yang diterimanya belum sepenuhnya mereda.
BACA JUGA:PT PAL Siap Bangun Kapal Selam Kelas Scorpene dengan Teknologi Canggih
BACA JUGA:Menteri PPN Rencanakan Tinjauan Lapangan untuk Pemindahan ASN ke IKN
Meski rincian jabatan yang akan diemban Raffi masih belum jelas, daftar nama calon anggota kabinet Prabowo yang beredar di media sosial semakin memperkuat rumor tersebut. Di antara nama-nama yang disebut, Raffi Ahmad menjadi salah satu yang menarik perhatian.
Dengan kehadirannya yang aktif di media sosial, Raffi memang berbeda dari artis lainnya yang lebih dulu terjun ke politik.
Namun, koneksinya dengan para politisi tidak dapat dipandang sebelah mata. Berbagai sumber mengindikasikan bahwa Raffi Ahmad berpotensi menjabat sebagai Kepala Bekraf, menggantikan Sandiaga Uno.
Bekraf adalah lembaga yang berfokus pada pariwisata dan ekonomi kreatif, dan hubungan ini tampaknya berkaitan erat dengan gelar akademik yang baru diperoleh Raffi.
BACA JUGA:Hati-hati! Modus Penipuan Kerja di Luar Negeri Bisa Libatkan Narkoba
BACA JUGA:BRAVO! Polri Amankan Empat Pelaku dan Selamatkan Rp32,8 Miliar
Gelar Doktor Honoris Causa ini diberikan karena kontribusinya dalam bidang Manajemen Acara dan Pengembangan Digital Global.
Gelar tersebut muncul dalam dokumen yang beredar terkait rencana kabinet Prabowo Subianto.
Bersamaan dengan semakin viralnya nama Raffi dalam konteks kabinet ini, akun media sosial pribadinya dipenuhi komentar, terutama yang mempertanyakan validitas gelar kehormatan yang diterimanya.