Duta Besar Heri Akhmadi menyebut peluncuran HITO sebagai momen bersejarah bagi industri halal di Jepang. "HITO adalah lembaga sertifikasi halal pertama yang berbasis komunitas Muslim Indonesia dan dirancang untuk pasar Jepang," tegasnya.
Pasar halal Jepang diperkirakan akan tumbuh pesat, dengan nilai lebih dari 68 juta USD pada 2024 dan pertumbuhan tahunan mencapai 6,3 persen.
Hal ini didorong oleh meningkatnya permintaan dari komunitas Muslim dan wisatawan yang berkunjung ke Jepang.
Heri Akhmadi menjelaskan bahwa HITO tidak hanya mematuhi standar halal global tetapi juga mempertimbangkan kondisi lokal dan budaya Jepang.
Direktur Eksekutif KNEKS, Sholahudin Al Ayub, menambahkan bahwa peluncuran HITO adalah langkah awal dalam pengembangan ekosistem halal di Jepang.
"Kami membuka akses pasar sekaligus memperkuat hubungan Indonesia dan Jepang dalam kerjasama perdagangan dan jaminan produk halal," ujarnya.
KNEKS berkolaborasi dengan berbagai kementerian dan lembaga untuk mempercepat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Juru Bicara Kementerian Agama, Sunanto, menambahkan bahwa peluncuran HITO sejalan dengan arahan Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin, untuk menjadikan Indonesia sebagai Pusat Halal Dunia.
Kementerian Agama juga berkolaborasi dengan KBRI Jepang dalam pembangunan Indonesia Halal Hub untuk memperluas akses produk halal Indonesia di Jepang, termasuk produk UMKM.(*)