Proyek Irigasi Dujiangyan, Inspirasi Kader Desa Indonesia untuk Mempelajari Teknologi Irigasi Kuno

Rabu 25 Sep 2024 - 17:05 WIB
Reporter : Ros
Editor : Ros Suhendra

KORANPRABUMULIHPOS.COM -  Sekelompok kader pedesaan Indonesia mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar China untuk Republik Indonesia (RI) dan Pusat Pertukaran Internasional Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan China, Selasa 24 September 2024.

Mereka tiba di Dujiangyan, Provinsi Sichuan, untuk mempelajari dan mendapatkan pengalaman dari proyek irigasi bersejarah.

Proyek Irigasi Dujiangyan, yang telah berdiri sejak 2.280 tahun lalu di Chengdu, adalah satu-satunya proyek irigasi besar yang tersisa di dunia tanpa bendungan. 

Proyek ini dikenal sebagai "nenek moyang budaya konservasi air dunia" dan saat ini bertanggung jawab untuk mengairi lebih dari 11,5 juta mu (sekitar 1.750.000 hektare) lahan pertanian di Cekungan Sichuan, serta menyediakan air untuk berbagai industri dan kebutuhan perkotaan di Zona Ekonomi Dataran Chengdu. 

BACA JUGA:DPR Sarankan Anggaran Pilkada Ulang diambil dari APBN

BACA JUGA:Perundungan di Sekolah: DPR Minta Kemendikbud Bertindak Tegas

Proyek ini juga berperan dalam pengendalian banjir, pembangkit listrik, akuakultur, dan penanaman.

F.X. Nugroho Setijo Nagoro, Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Kementerian Desa RI, mengungkapkan kekagumannya setelah mendalami sejarah proyek tersebut.

 "Teknologi konservasi air di China luar biasa! Proyek yang dibangun lebih dari 2.000 tahun lalu masih digunakan hingga sekarang, sungguh mengesankan!" ungkapnya.

Dari kunjungan ini, Nugroho sangat terkesan dengan konsep pengendalian air dan kebijaksanaan ekologis dari zaman kuno yang terlihat dalam Proyek Irigasi Dujiangyan. "Semua konsep ini sangat berharga untuk dipelajari!" tambahnya.

BACA JUGA:Bandara IKN Resmi Beroperasi: Presiden Jokowi Lakukan Pendaratan Perdana

BACA JUGA:112 Nomor Resmi Layanan Darurat Nasional

Indonesia merupakan salah satu negara pertama yang menjalin hubungan diplomatik dengan China. Sejak 74 tahun lalu, kedua negara telah membangun kerjasama yang erat di berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, dan pertanian.

Pelatihan ini bertujuan untuk berbagi pengalaman dalam pembangunan pertanian dan pedesaan, serta penanggulangan kemiskinan. Sekitar 20 pejabat pemerintah dan kepala desa dari Indonesia akan mengikuti program ini selama 10 hari di Beijing dan Sichuan. 

Menariknya, para peserta kepala desa dipilih dari 75.000 desa yang ada di Indonesia.

Kategori :