KARAWANG, KORANPRABUMULIHPOS.COM - PT Pertamina mengungkapkan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa-1 di Karawang, Jawa Barat.
Berperan penting dalam pencapaian nol emisi karbon (Net Zero Emissions/NZE) di Indonesia. Dengan kapasitas 1.760 megawatt, fasilitas ini merupakan yang terbesar di ASEAN.
Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE), Marubeni, dan Sojitz, dan telah beroperasi penuh sejak Maret lalu.
"PLTGU Jawa-1 menjadi pilar utama dalam transisi energi bagi Pertamina dan Indonesia. Selain kapasitasnya yang besar di Asia Tenggara, teknologi canggih yang diterapkan memberikan banyak manfaat dalam aspek operasional, finansial, dan lingkungan. Sebagai proyek strategis nasional, PLTGU Jawa-1 mendukung ketahanan energi nasional," jelas Corporate Secretary Pertamina NRE, Dicky Septriadi, di Karawang.
BACA JUGA:Peta Politik 2024, KPU Umumkan 1.553 Pasangan Calon Kepala Daerah di Indonesia
Dicky menambahkan bahwa PLTGU Jawa-1 mengintegrasikan pembangkit listrik bertenaga gas uap dengan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) yang memiliki kapasitas regasifikasi 300 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD), dengan pasokan dari Tangguh, Papua.
Teknologi terbaru dalam single-shaft combined cycle gas turbine (CCGT) memungkinkan operasional yang lebih efisien dan penghematan biaya produksi listrik.
Fasilitas ini juga dilengkapi dengan teknologi black start capability, yang mempercepat proses pemulihan saat terjadi pemadaman listrik.
General Manager PLTGU Jawa-1, Rudy Smith, menjelaskan bahwa lokasi pembangkit ini berada di pusat beban jaringan listrik Jawa-Bali.
BACA JUGA:Inovasi Energi Listrik; Desa Sinar Rambang Pasang Tenaga Surya Atasi Pemadaman PLN
BACA JUGA:BYD Seal Tembus Daftar Mobil Terlaris Indonesia, Menandai Keberhasilan Mobil Listrik
Ini membantu mengurangi kerugian listrik dalam transmisi dan memberikan pasokan listrik yang efisien kepada industri dan masyarakat di wilayah sekitar, terutama di Cibatu Baru, Bekasi.
Rudy menekankan pentingnya sinergi antara BUMN, seperti Pertamina dan PLN, serta mitra internasional, dalam mewujudkan transisi menuju energi bersih di Indonesia.