KORANPRABUMULIHPOS.COM - Pembangunan Jembatan P6 Kecamatan Lalan di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, yang mengalami kerusakan akibat tabrakan tongkang batu bara, mengalami kemajuan.
Rapat koordinasi percepatan pembangunan jembatan tersebut dilakukan di Jakarta pada Kamis (5/9/2024).
Untuk menindaklanjuti kesepakatan sebelumnya antara Pemkab Muba, Asosiasi Lalu Lintas di Bawah Jembatan P6 Lalan (AP6L), dan pihak-pihak terkait.
"Rapat ini bertujuan untuk memastikan komitmen semua pihak dalam proses perbaikan.
Jika ada yang tidak mematuhi kesepakatan, Pemkab Muba tidak segan untuk menutup akses perairan Sungai Lalan minimal selama setahun," ujar Pj Bupati Muba, Sandi Fahlepi, pada Kamis (5/9/2024).
Menurut Sandi Fahlepi, biaya perbaikan jembatan tidak akan menggunakan anggaran APBD Muba, karena tidak dianggarkan dalam APBD induk maupun perubahan.
Sekretaris Daerah Muba, Apriyadi Mahmud, menjelaskan bahwa rakor tersebut membahas mekanisme pembiayaan perbaikan jembatan.
"Biaya pembangunan jembatan akan dibagi dua: 50% ditanggung pihak yang menyebabkan kerusakan dan 50% oleh asosiasi, sesuai dengan kesepakatan bersama," ujar Apriyadi.
BACA JUGA:BREAKING: Listrik Lubuklinggau Bakal Mati 8 Jam, Lihat Daerah Kamu Termasuk atau Tidak!
Apriyadi menekankan pentingnya Jembatan P6 Lalan sebagai objek vital yang mendukung perekonomian masyarakat.
Oleh karena itu, perbaikan jembatan harus segera dilakukan. "Jika dalam 6 bulan ke depan tidak ada kemajuan sesuai kesepakatan, maka semua kapal tidak diperbolehkan melintas di jalur tersebut hingga ada komitmen lanjutan," tambahnya.
Ketua AP6L, Humala Oloan, menjelaskan kronologi ambruknya jembatan dan menargetkan bahwa perbaikan akan selesai pada awal November 2024.
"Kami sepakat dan siap berpartisipasi untuk memastikan perbaikan jembatan berjalan sesuai harapan bersama," ungkapnya. (*)