KORANPRABUMULIHPOS.COM – Dialek dan aksen biasanya dianggap sebagai fenomena yang hanya ada pada manusia, namun ternyata hewan pun memiliki kemampuan serupa.
Salah satu contohnya adalah burung beo. Penelitian menunjukkan bahwa burung beo juga memiliki dialek yang berbeda-beda, tergantung pada wilayah tempat tinggalnya.
Selama lebih dari dua dekade, para peneliti dari University of Pittsburgh dan New Mexico State University mempelajari burung beo Amazon tengkuk kuning yang tinggal di Kosta Rika.
Dari penelitian tersebut, mereka menemukan bahwa burung-burung ini memiliki dialek khas yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Studi ini berjudul "Cultural Evolution in Yellow-Naped Amazon Parrot Populations" dan dipublikasikan di jurnal Proceedings of the Royal Society B. Penelitian dilakukan oleh Dr. Christine Dahlin dari Pitt-Johnstown bersama Dr. Timothy Wright, Grace Smith-Vidaurre, dan Molly K. Genes dari New Mexico State University.
Mengenal Burung Beo Amazon Tengkuk Kuning
BACA JUGA:Meta Kak Gem
Mengutip dari phys.org, burung beo Amazon tengkuk kuning dikenal sebagai burung besar yang setia pada pasangannya seumur hidup. Pada malam hari, mereka tidur berkelompok dalam jumlah besar, sedangkan di siang hari mereka mencari makanan dalam kelompok kecil.
Ciri khas dari burung ini adalah penggunaan berbagai jenis panggilan yang mereka pelajari dari lingkungan sosial mereka. Panggilan ini menjadi indikator adanya dialek unik dari wilayah-wilayah yang berbeda.
Pada tahun 1994, para peneliti mencatat adanya tiga jenis panggilan kontak yang berbeda di kalangan burung beo ini, masing-masing digunakan di wilayah Utara, Selatan, dan Nikaragua. Pada tahun 2005, ketika wilayah yang sama diperiksa kembali, peneliti menemukan bahwa batas wilayah dan jenis panggilan masih relatif stabil.
Namun, penelitian terbaru menunjukkan adanya perubahan signifikan pada dialek vokal burung beo Amazon tengkuk kuning, termasuk pergeseran batas geografis dan variasi dalam suara panggilan mereka.
BACA JUGA:Sven-Goran Eriksson, Mantan Pelatih Timnas Inggris Meninggal Dunia
Perkembangan Dialek Burung Beo
Dalam survei tahun 2016, para peneliti menemukan perubahan besar pada dialek burung beo Amazon tengkuk kuning. Batas antara dialek Utara dan Selatan mulai bergeser, dan muncul jenis panggilan baru di wilayah yang sebelumnya hanya menggunakan dialek Selatan.
Selama sebelas tahun terakhir, peneliti mendokumentasikan perubahan geografis yang mempengaruhi dialek burung ini. Akibatnya, muncul area bilingual di mana burung beo dapat menggunakan dialek dari dua wilayah berbeda. Selain itu, peneliti juga mencatat peningkatan variasi suara dalam jenis panggilan mereka.