Dana yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur tahun 2024 dipergunakan secara strategis untuk menghasilkan output yang konkret. Pada sektor layanan dasar dan pangan, pembangunan rumah susun dan khusus ditargetkan 6.032 unit, dengan tambahan rehabilitasi sarana pendidikan dasar dan menengah sebanyak 613 unit sekolah.
Sistem enyediaan Air Minum (SPAM) dengan kapasitas 2.270 liter/detik akan dibangun. dan jaringan irigasi seluas 4.000 Ha dan 38.000 Ha yang akan dibangun dan direhabilitasi.
Di bidang konektivitas dan transportasi, anggaran difokuskan pada pembangunan jalan baru sepanjang 271,2 km, jalan tol beroperasi sepanjang 50,8 km, dan konstruksi jalur kereta api secara kumulatif sepanjang 7.451 km'sp. Pembangunan jembatan baru dengan total panjang 4.796,2 m, serta konstruksi flyover, underpass, dan terowongan sepanjang 2.231,1 m menjadi bagian integral dari upaya peningkatan konektivitas. Tak hanya itu, investasi melibatkan pembangunan 21 lokasi bandara baru dan 36 pelabuhan penyeberangan baru.
Di sektor energi dan ketenagalistrikan, anggaran dirancang untuk melanjutkan proyek seperti pembangunan pipa transmisi gas bumi tahap I (Ruas Cirebon - Semarang), pembangunan bendungan ditargetkan selesai 16 unit, dan pemasangan listrik baru untuk 80.000 rumah tangga.
Sementara itu, infrastruktur TIK didukung oleh investasi dalam sistem siaran digital sebanyak 62 unit, penyediaan akses internet baru di 30 lokasi, dan operasional proyek SATRIA dalam rangka penyediaan kapasitas satelit (leased capacity satellite) tahap I & 2 sebesar 29,7 Gbps.
Dengan alokasi anggaran yang mendalam dan rinci, diharapkan bahwa output dari proyek-proyek ini akan secara efektif mendukung transformasi ekonomi, menciptakan pemerataan pembangunan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di seluruh Indonesia. (dc)