Pria Ini Simpan Batu Dikira Emas, Ternyata Benda Lebih Mahal

Selasa 28 Nov 2023 - 05:50 WIB
Reporter : Admin
Editor : Admin

Di tahun 2015, David Hole sedang berjalan di Maryborough Regional Park dengan metal detector. Dia pun menemukan baru aneh yang dia kira emas. Foto: Museums Victoria

Jakarta - Di tahun 2015, David Hole sedang berjalan di Maryborough Regional Park, dekat Melbourne, dengan metal detector. Dia pun menemukan baru aneh yang dia kira emas. Batu itu berat dan memiliki warna kemerahan dengan tanah liat kekuningan.
Antusias, Hole kemudian membawa batu itu ke rumahnya. Dia mencoba untuk memecah batu itu dengan berbagai alat bahkan dengan bahan kimia, namun usahanya tidak membuahkan hasil. Baru beberapa tahun kemudian, dia mengetahui batu yang dia bawa bernilai lebih dari emas.

Karena masih penasaran, Hole membawa bongkahan tersebut ke Museum Melbourne untuk diidentifikasi. Ternyata, benda itu adalah meteorit langka.

"Tampilannya seperti terpahat dan berlesung pipit," kata ahli geologi Museum Melbourne Dermot Henry kepada The Sydney Morning Herald di tahun 2019.

"Itu terbentuk ketika mereka melewati atmosfer, mereka meleleh di bagian luar, dan atmosfer membentuknya," lanjutnya.

Setelah diteliti, meteorit temuan Hole kemudian dinamakan meteorit itu dengan sebutan Maryborough. Beratnya mencapai 17 kg. Setelah menggunakan gergaji berlian untuk memotongnya, peneliti menemukan komposisi persentase besi yang tinggi.

Usai dibelah, ditemukan tetesan kecil mineral logam yang mengkristal di dalamnya. Tetesan kecil itu disebut dengan chondrules.

"Meteorit menyediakan bentuk eksplorasi ruang angkasa yang paling murah. Mereka membawa kita kembali ke masa lalu, memberikan petunjuk mengenai usia, pembentukan, dan kimiawi Tata Surya kita (termasuk Bumi)," ujar Henry.

"Beberapa meteorit memberikan gambaran sekilas tentang bagian dalam planet kita. Pada beberapa meteorit, terdapat 'debu bintang' yang bahkan lebih tua dari Tata Surya kita, yang menunjukkan kepada kita bagaimana bintang terbentuk dan berevolusi untuk menciptakan unsur-unsur tabel periodik. Meteorit langka lainnya mengandung molekul organik seperti asam amino; bahan penyusun kehidupan," tandasnya. Demikian mengutip Science Alert. (dc)

Tags :
Kategori :

Terkait