Survei ini melibatkan 250 mahasiswa asal Muara Enim dari berbagai kampus, dengan usia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Penarikan sampel dilakukan menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik snowball sampling, terdiri dari 108 perempuan dan 142 laki-laki. Survei dilaksanakan pada 25-30 Juni 2024.
Pengamat politik M. Haekal Al-Haffafah menyoroti pentingnya peran anak muda Muara Enim dalam Pilkada mendatang, sebagai refleksi dari aspirasi mereka terhadap kemajuan daerah.
Berdaarkan data BPS 2023, dari total 640 ribu penduduk Kabupaten Muara Enim, sekitar 150-200 ribu jiwa merupakan anak muda kategori Gen Z.
"Keinginan anak muda Muara Enim ini relevan dengan kondisi saat ini, di mana sumber daya alam tidak dikelola secara maksimal dan partisipasi mereka tidak maksimal," katanya.
Selama lima tahun terakhir, Muara Enim telah mengalami pergantian pemimpin tanpa ada satu pun yang berasal dari putra daerah, disamping memiliki jabatan sementara. Oleh karena itu, menurut Haekal, aspek keputusan akan memilih pemimpin berdasarkan keputusan putra daerah, bersih, dan jujur menjadi penentu.
"Sangat menarik melihat Pilkada Muara Enim mendatang, di mana generasi muda telah mulai memahami dan mempelajari kebijakan politik yang akan menentukan masa depan mereka sendiri," kata Haekal.(*)