Gen Z di Dunia Kerja: Fokus Belajar dan Berkembang, Bukan Sekadar Jabatan

Survei Global: Gen Z Indonesia Lebih Haus Ilmu Ketimbang Promosi--

KORANPRABUMULIHPOS.COM  – Generasi Z kini mulai mewarnai dunia kerja dengan semangat dan pandangan baru. Meski memiliki ambisi tinggi untuk sukses, mereka ternyata tidak sekadar mengejar jabatan tinggi atau posisi pimpinan.

Berdasarkan laporan Deloitte Global 2025 Gen Z and Millennial Survey, hanya 6% Gen Z secara global yang menganggap posisi kepemimpinan sebagai tujuan utama dalam karier. Sebaliknya, mereka lebih mementingkan peluang untuk belajar dan berkembang—baik melalui pelatihan langsung di tempat kerja, kelas peningkatan keterampilan, hingga penguasaan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI).

Hasil Survei di 44 Negara, Termasuk Indonesia

Survei ini dilakukan pada 25 Oktober hingga 24 Desember 2024 dengan melibatkan 23.482 responden dari 44 negara. Di antaranya, 14.751 orang berasal dari Gen Z dan 8.731 dari kalangan milenial. Dalam survei ini, Gen Z didefinisikan sebagai mereka yang lahir antara Januari 1995 hingga Desember 2006.

Dari Indonesia sendiri, terdapat 535 responden, terdiri dari 326 Gen Z dan 209 milenial. Mereka berasal dari latar belakang beragam, mulai dari pelaku ekonomi kreatif, pekerja di UMKM, profesional di perusahaan multinasional, lulusan SMA hingga yang tidak sedang bekerja.

Harapan dan Prioritas Gen Z Indonesia

Berikut adalah beberapa temuan utama dari Gen Z Indonesia dibandingkan dengan tren global:

1. Cara Terbaik untuk Bertumbuh di Karier

  • On-the-job training/praktik langsung:
    98% (Indonesia) | 89% (Global)

  • Mentoring dan bimbingan dari senior:
     96% |  86%

  • Membangun jaringan profesional:
     96% |  80%

  • Pelatihan formal dari perusahaan:
    93% | 81%

  • Umpan balik dan evaluasi kerja:
    93% | 82%

2. Keterampilan yang Dianggap Paling Penting

  • Kreativitas dan inovasi:
     97% |  80%

  • Soft skills (komunikasi, empati, kepemimpinan):
     97% |  86%

  • Manajemen waktu:
     97% |  86%

  • Keahlian khusus industri:
    94% |  84%

  • Skill digital (media sosial, pemasaran digital):
     94% | 72%

3. Harapan vs Kenyataan terhadap Peran Manajer

  • Mengawasi tugas harian: harapan 54%, realita 54%

  • Membimbing dan mendukung tim: harapan 72%, realita 52%

  • Menginspirasi dan memotivasi tim: harapan 56%, realita 40%

  • Menjaga keseimbangan kerja-hidup: harapan 44%, realita 30%

  • Menjadi mentor dan pengajar: harapan 47%, realita 43%

4. Cara Perusahaan Mendukung Pembelajaran

  • Waktu belajar khusus di jam kerja:
     46% | 29%

  • Job rotation / job shadowing:
     25% | 21%

  • Integrasi pembelajaran dalam penilaian kinerja:
    22% | 20%

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER