Dia harus membagi waktu antara tugas sebagai dokter, kepala Puskesmas, dan mahasiswa. Apalagi ada kuliah lapangan seperti saat FST (Field Site Teaching berkunjung ke rumah sakit untuk mengetahui sistem-sistem yang ada.
Di prodi MARS UMY juga ada program residensi di rumah sakit di Indonesia maupun di luar negeri, di antaranya Malaysia, Jepang, dan Taiwan.
Saat itu ia memilih residensi di Malaysia sehingga bisa mengomparasi sistem kesehatan di Malaysia dan Indonesia.
Menjadi petugas kesehatan bagi jamaah haji adalah pengalaman pertama baginya.
Tugasnya cukup berat. Dia adalah satu-satunya dokter di kloter SOC 83. Melayani ratusan jamaah dengan dibantu dua perawat. Banyak jamaah lansia dan memiliki risiko tinggi secara medis. Itu menuntutnya untuk stand by 24 jam.
“Ya, yang namanya petugas harus siap sedia melayani jamaah terutama di bagian kesehatan. Yang penting kita harus selalu bahagia agar para jamaah haji pun bahagia, sehat dan bugar,” kata dr Nana.(disway).