Minim Fasilitas Literasi Jadi Acuan Inovasi
PRABUMULIHPOS.BACAKORAN.CO- Di Desa Kemang Tanduk Kecamatan Rambang Mapak Tengah (RKT) Kota Prabumulih, belum ada fasilitas literasi yang memadai.
Hal ini menjadi acuan Dinda Rahmayani MPd untuk melakukan inovasi, terkait berbagai praktek baik dalam partisipasinya sebagai Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan 9 di Kota Prabumulih.
Wanita yang merupakan guru bahasa Inggris ini juga mengikuti program beasiswa tentang literasi kerjasama antara Kementerian Pendidikan dengan LPDP atau Lembaga Penyalur dana Pendidikan Universitas Colombia dari Amerika Serikat.
"Setelah saya berinisiatif untuk meningkatkan literasi di minimal di sekolah kami, SMP 11 Prabumulih,hasil dari mengikuti suatu program beasiswa tersebut, kini para siswa Kami lebih tertarik untuk membaca sebelum memulai kegiatan pembelajaran," ujar Dinda, Senin 29 April 2024.
BACA JUGA:Ombudsman Sumsel Kawal PPDB Tahun 2024
BACA JUGA:Pendidikan itu Menuntun Bukan Menuntut
Jika sebelumnya murid merasa bosan dengan bacaan yang bersifat monoton, murid di kelas rendah masih belum bisa memahami apa yang dibacakan.
Selain itu, tidak semua guru mampu memberikan materi berbahan bacaan yang menarik
Nah sebagai upaya memitigasi tantangan-tantangan yang mungkin terjadi, maka guru dapat melakukan strategi membaca nyaring secara variatif.
BACA JUGA:Ini Pesan ortu Pada Anak Yang Senang Berkompetisi
"Artinya menyaring bahan bacaan yang menarik dan memberikan pemakanan kosakata yang memadai serta senantiasa mendampingi murid dalam kegiatan literasi," tandasnya.(05)