Joko Anwar: Lebih dari Sekadar Horor, Terselip Kritik Sosial Tajam dalam 10 karya Filmnya

Selasa 23 Apr 2024 - 00:49 WIB
Reporter : Tedy
Editor : Tedy

5. A Copy of My Mind (2015): Refleksi Kelam Identitas dan Realitas

Film ini menjelajahi tema identitas dan realitas melalui kisah seorang musisi yang kehilangan ingatannya. Unsur surealis dan metafiksi menjadi ciri khas film ini.

6. Pengabdi Setan (2017): Kebangkitan Legenda Kelam

Remake film klasik ini menjadi salah satu film tersukses Joko Anwar. "Pengabdi Setan" menceritakan teror keluarga yang dihantui oleh arwah ibu mereka yang telah meninggal.

7. Gundala (2019): Lahirnya Pahlawan Kelam dari Kegelapan

Film superhero ini menghadirkan karakter Gundala, pahlawan super klasik Indonesia. Film ini memadukan elemen fantasi dengan kritik sosial yang tajam.

8. Perempuan Tanah Jahanam (2019): Menguak Misteri Kelam di Pedesaan

Film thriller mencekam ini membawa penonton ke sebuah desa terpencil yang menyimpan rahasia kelam dan ritual mistis yang mengerikan.

9. Pengabdi Setan 2: Communion (2022): Kembalinya Teror Kelam yang Lebih Mengerikan

Sekuel "Pengabdi Setan" ini melanjutkan kisah teror keluarga yang semakin mencekam dan penuh misteri. Film ini menjadi bukti kesuksesan Joko Anwar dalam membangun semesta sinematik yang menegangkan.

10. Siksa Kubur (2024): Pertanyaan Kelam tentang Iman dan Akhirat

Film terbaru Joko Anwar ini mengangkat tema religi dan kepercayaan dengan cara yang unik dan menegangkan. Film ini menjadi film monumental ke-10 dari semesta sinematik Joko Anwar, namun masih menyisakan pertanyaan dan kemungkinan untuk kelanjutan ceritanya.

Melihat 10 film ini secara keseluruhan, terungkaplah benang merah yang menghubungkan mereka. Karakter-karakter yang muncul saling berkaitan, cerita antar film terjalin satu sama lain, dan elemen-elemen simbolik berulang kali muncul.

Hal ini menunjukkan bahwa Joko Anwar telah membangun semesta sinematik yang terencana dengan matang, penuh makna tersembunyi dan pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada para penonton.

Di balik kengerian dan ketegangan yang dihadirkan, film-film Joko Anwar tak hanya bertujuan untuk menghibur, tetapi juga untuk menyampaikan kritik sosial yang tajam. Joko Anwar mengangkat isu-isu seperti keserakahan, kekejaman, korupsi, dan kesenjangan sosial dengan cara yang cerdas dan tak terduga. (*)

 

Kategori :