"Disana banyak orang Tiongkok, mereka tak bisa bahasa Indonesia," ucap Doni warga sekitar.
Sejak desa terpencil di desa pemekaran Provinsi Bengkulu dikabarkan menyimpan satu juta ton emas murni, PT Freeport kabarnya segera melirik wilayah tersebut.
Bahkan tak hanya itu, simpanan emas satu juta ton itu turut membuat negara besar begitu tergiur untuk menguasainya.
Diantara banyak negara besar seperti Tiongkok, Portugis, Belanda, hingga Jepang ikut bersaing dalam memperebutkan wilayah yang terdapat emas murni satu juta ton tersebut.
Namun akhirnya, Belanda yang saat itu masih menduduki Indonesia maka membuat negara lainnya terpaksa menyingkir.
Bahkan, desa terpencil yang menjadi lumbung emas di daerah pemekaran Provinsi Bengkulu, pernah mengekspor ratusan ton emas dan perak ke seluruh dunia.
Dilansir dari berbagai sumber, desa terpencil di daerah pemekaran Provinsi Bengkulu, pertama kali ditemukan oleh perusahaan Belanda bernama Mijnbouw Maatschappij Simau (MMS) pada tahun 1908.
Saat ditemukan, MMS langsung melakukan penambangan emas di desa terpencil daerah pemekaran Provinsi Bengkulu hingga puluhan tahun, dimulai sejak 1908 hingga 1941.
Lebih dari itu, ratusan ton emas dan perak kemudian dibentuk menjadi batangan dengan berat masing-masing mencapai 25 kilogram per batang.
Kemudian, ratusan ton emas dan perak dikemas menggunakan peti lalu dibawa menggunakan lori, dari tempat penambangan menuju pelabuhan untuk dijual ke seluruh dunia. (*)