Selain keguguran, perdarahan di awal kehamilan juga bisa terjadi karena hamil anggur. Ini merupakan tumor jinak yang berkembang di dalam rahim.
Pada kehamilan normal, sel telur yang telah dibuahi oleh sel sperma akan berkembang menjadi zigot, embrio, lalu janin. Namun pada hamil anggur, kondisi embrio menjadi tidak normal dan plasenta akan berkembang menjadi massa kista abnormal.
Artinya, pada kehamilan ini tidak ada janin yang tumbuh. Kendati demikian, hamil anggur dapat menunjukkan gejala yang serupa dengan kehamilan pada umumnya.
Seiring berjalannya waktu, jenis kehamilan yang satu ini dapat ditandai dengan adanya perdarahan dari vagina yang berwarna merah terang atau cokelat gelap, mual muntah, dan peningkatan tekanan darah.
4. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik dapat menjadi salah satu penyebab perdarahan saat hamil muda. Ini merupakan kehamilan yang terjadi di luar kandungan.
Pada kehamilan normal, sel telur yang sudah dibuahi akan menempel pada rahim dan tumbuh menjadi janin. Namun pada kehamilan ektopik, sel telur yang sudah dibuahi akan menempel dan tumbuh di luar rahim, bisa di saluran telur, indung telur, rongga perut, atau leher rahim.
Di awal kehamilan, kehamilan ektopik memiliki ciri-ciri seperti kehamilan pada umumnya. Namun, ada gejala lain yang menyertai, seperti nyeri perut yang terasa tajam dan perdarahan v4gina.
5. Hubungan S3ksual
Tak jarang, perdarahan ringan atau bercak juga bisa muncul setelah Mama melakukan hubungan seksual.
Apabila keluarnya darah terjadi setelah berhubungan s3ksual, maka Mama tidak perlu khawatir. Terutama jika tidak disertai dengan keluhan lainnya.
Cara Mengatasi Perdarahan saat Hamil Muda
Dalam beberapa kondisi, perdarahan di awal kehamilan tidak menandakan adanya masalah yang serius. Berikut beberapa cara mengatasi perdarahan saat hamil muda yang bisa dilakukan:
- Beristirahat total
- Hindari berhubungan s3ksual
- Perhatikan warna darah