“karna masih berada di dalam kota, jadi saya menganjurkan agar tidak terlalu besar mengambil dana administrasi atas jasa transaksi yang dilakukan. Karna tidak ada ketentuan dari BRI besaran biaya administrasi yang dibebankan pada nasabah, jadi Fauzi mengambil biaya jaza paling minimal,” ujar Ayahnya Sudarko.
BACA JUGA:Bukber, Tempat Kuliner di Prabumulih Full Booked Setiap Hari
Sementara Pemimpin Cabang BRI Kota Prabumulih, Maradong Enrico William melalui Managemen Bisnis Mikro (MBM), Tommy Jiwo, mengatakan bahwa kehadiran KUR Mikro memang untuk membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dana pinjaman tersebut diperuntukkan untuk pengembangan usaha menanbah modal bagi UMKM di Kota Prabumulih.
Saat ini di Kota Prabumulih ada ratusan nasabah KUR Mikro, karena adanya kebijakan dari Pemerintah untuk jumlah pinajam maksimal Rp100 juta tidak perlu agunan, maka Bank BRI banyak mendapatkan permohonan pengajuan pinjaman.
“karena keberadaan perekonomian seperti sekarang ini, tentu kita akan mengutamakan prospek dari nasabah lama dengan tingkat kemacetan yang minimal. Nasabah lama yang pinjamannya hamper selesai, kita berikan tawaran lagi. Karna saat ini kita terus berupaya berpartisipasi untuk memulihkan dan menjaga stabilitas ekonomi masyarakat,” ujarnya.(ek)