PRABUMULIHPOS - Untuk mencegah kehamilan, kebanyakan orang menggunakan pil KB. Alat kontrasepsi yang satu ini paling banyak diminati karena memiliki tingkat efektivitas yang tinggi untuk mencegah kehamilan.
Bahkan, Cleveland Clinic mengutarakan bahwa pil KB memiliki efektivitas sebesar 99 persen jika digunakan dengan tepat, karena mengandung progesteron atau estrogen di dalamnya.
Progesteron dan estrogen bertanggung jawab untuk mencegah kehamilan karena dapat mencegah ovulasi dengan menghambat perkembangan folikel dan mengurangi sekresi hormon perangsang folikel dan hormon luteinizing.Dengan begitu, ovulasi dapat dicegah.
Sebelum menggunakannya, tentu kamu perlu tahu bahwa ada beberapa jenis pil KB yang beredar di pasaran. Yuk, cari tahu selengkapnya tentang macam-macam pil KB lewat ulasan berikut ini.
1. Pil KB Kombinasi
Sesuai namanya, pil kombinasi adalah gabungan dari hormon estrogen dan progesteron yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Berdasarkan Monitoring Berkualitas (MONIKA) BKKBN, pil kombinasi memiliki efektivitas yang sangat tinggi, yakni hingga 92 persen untuk mencegah kehamilan.
Jenis pil KB untuk mencegah kehamilan ini perlu dikonsumsi secara rutin agar bisa mencegah kehamilan secara efektif.
Cara pakai pil KB ini harus diminum 1 tablet setiap hari, dimulai pada hari ke-5 menstruasi dan diminum selama 20 atau 21 hari. Dengan begitu, pengeluaran hormon luteinizing akan terhambat, sehingga tidak terjadi ovulasi.
Ada beberapa jenis pil kombinasi yang bisa dikonsumsi, di antaranya:
- Monophasic Pills: Pil ini dikonsumsi dalam siklus 1 bulan. Setiap pil yang aktif akan memberikan dosis hormon yang sama. Di minggu terakhir siklus, kamu bisa minum atau justru melewatkan pil yang tidak aktif, sehingga kamu masih akan mengalami menstruasi
- Multiphasic Pills: Pil ini dibagikan dalam siklus 1 bulan dan memberikan tingkat hormon yang berbeda-beda selama siklus tersebut. Di minggu terakhir siklus, kamu bisa minum atau melewatkan pil yang tidak aktif, sehingga akan mengalami menstruasi
- Pil Siklus Panjang: Biasanya, jenis pil ini dibagikan dalam siklus 13 minggu. Kamu bisa minum pil aktif selama 12 minggu. Selama minggu terakhir siklus, kamu bisa minum atau melewatkan pil yang tidak aktif dan mengalami menstruasi. Artinya, kamu hanya akan mengalami menstruasi tiga hingga empat kali per tahun.
2. Pil Progestin
Pil Khusus Pencegah Kehamilan (PKPK)