BATURAJA - Meskipun belum selesai dibangun, namun dinding turap atau talud pada proyek pembangunan tembok penahan tanah normalisasi sungai saluran induk RS Sriwijaya Kelurahan Sekarjaya, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten OKU, Senin 5 Februari 2024 petang jebol.
Paket yang sedang dikerjakan oleh CV Jaya Sakti ini menggunakan dana APBD OKU melalui Bantuan Keuangan APBD Provinsi Sumatera Selatan atau BanGub Tahun Anggaran 2023 Nomor Kontrak:602/002/PPK.8/PUPR-BanGub/XVII /2023 dengan nilai Rp3,7 miliar.
Ambruknya dinding turap /talud penahan tanah sungai tersebut diduga disebabkan oleh pekerjaan yang tidak sesuai spek juknis yang terdapat pada RAB pekerjaan tersebut.
Ketua RT 22, Amin dan beberapa warga saat berkumpul di lokasi jebolnya pekerjaan talud tersebut sudah sering menyampaikan kepada pelaksana pekerjaan bahwa di lokasi jebolnya ini tempat tikungan air deras ketika debit air sungai banjir dan pertigaan jadi agar dikerjakan dengan benar sesuai RAB.
BACA JUGA:Musim Durian Tiba, Pedagang Dadakan Penuhi Jalan Lintas Timur Kayuagung
“Kami dan warga sini sudah sering menyampaikan dak kan lamo jebol talud ini, apalagi hampir semua tiang cor bertulang tersebut cuma dipasang besi bae tapi dak dicornyo. Manokan tahan besi ditimpo karang, lihat itu tiang yang jebol ado dak corannyo katek kan,” ungkap Amin, Selasa, 6 Februari 2024.
Atas kekesalan tersebut puluhan warga bersama pak RT lalu mendatangi kantor Lurah Sekarjaya untuk dipertemukan kepada pihak pemborong pekerjaan tersebut.
“Rumah aku berbatasan nian dengan jebolnyo talud itu, kalau dak segera diperbaiki rumah aku biso tegerus oleh pekerjaan ini," ujar warga.
Sementara Lurah Sekarjaya, Arnando Yugantara, ketika disambangi puluhan warga terkait permasalahan jebolnya talud ini langsung memanggil pihak pelaksana yang bernama Arel, lalu bersama warga dan lurah ke lokasi jebolnya talud.
BACA JUGA:Musim Durian Tiba, Pedagang Dadakan Penuhi Jalan Lintas Timur Kayuagung
“Yo dindingnyo sekitar 10 meteran yang jebol nian dan retak patah sekitar 20 meter. Alasan dari pelaksana katanya tersenggol alat berat. Tapi setelah dilihat kemungkinan ado teknis lain akibat jebolnyo talud ini, maka dari itu kito akan koordinasi dengan pihak PUPR agar masalah ini segera ditindaklanjuti oleh pemborong,” ujar lurah.
Terpisah ketika awak media konfirmasi terhadap pelaksana pekerjaan yang bernama Arel mengaku bahwa jebolnya talud tersebut disebabkan karena tersenggol alat berat.
"Sementara untuk masalah coran tiang beton bertulang yang tidak dilakukan pengecoran tersebut itu memang kelalaian dari tukang kami. Kami mohon maaf dan pengawas dari pihak PU ado ngecek tapi jarang,” kata Arel. (palpos/*)