TikTok Dijual Setengah, Algoritma Jadi Korbannya

Minggu 21 Dec 2025 - 09:05 WIB
Reporter : Tedy
Editor : Tedy

KORANPRABUMULIHPOS.COM – TikTok akhirnya mendapat lampu hijau untuk tetap beroperasi di Amerika Serikat. Namun, ada syarat besar yang harus dipenuhi: kendali atas algoritma rekomendasi. Inilah inti kesepakatan antara Gedung Putih dan ByteDance yang memicu proses penjualan sebagian TikTok di AS.

ByteDance menyetujui pembentukan joint venture untuk operasional TikTok di Amerika. Dalam skema kepemilikan baru tersebut, ByteDance hanya memegang 19,9 persen saham. Sementara itu, Oracle, Silver Lake, dan perusahaan asal Abu Dhabi, MGX, masing-masing menguasai 15 persen. Adapun sisa 30,1 persen dimiliki oleh afiliasi investor ByteDance yang telah lama terlibat.

Melalui struktur baru ini, pemerintah AS menegaskan bahwa TikTok akan melisensikan algoritma rekomendasinya sebagai bagian dari kesepakatan. Isu algoritma inilah yang sejak awal menjadi titik paling krusial dalam polemik TikTok di Negeri Paman Sam.

Mengutip laporan BBC, Sabtu (20/12/2025), pemerintah AS selama bertahun-tahun menilai TikTok sebagai potensi ancaman terhadap keamanan nasional dan kedaulatan digital. Algoritma TikTok dianggap berisiko membuka celah intervensi China terhadap arus informasi yang dikonsumsi pengguna Amerika.

Dalam perjanjian terbaru ini, sistem rekomendasi TikTok diatur agar hanya disesuaikan dengan pengguna di Amerika Serikat. Feed TikTok versi AS diklaim tidak lagi bisa dipengaruhi atau dimanipulasi dari luar negeri. Meski demikian, sejumlah pihak tetap meragukan efektivitas kebijakan tersebut.

“Kesepakatan ini tidak benar-benar memberikan perlindungan bagi pengguna Amerika,” ujar Senator Partai Demokrat, Ron Wyden, menanggapi keputusan tersebut.

Di sisi lain, para pengguna TikTok di AS menyambut kabar ini dengan harapan besar. Banyak yang menilai kesepakatan tersebut dapat memastikan TikTok tetap dapat digunakan tanpa gangguan. Tercatat, sekitar 7 juta pelaku usaha kecil di Amerika sangat bergantung pada TikTok sebagai sarana promosi dan penjualan.

“Saya berharap pemilik usaha kecil tetap terlindungi. Saya mendukung TikTok diselamatkan demi keberlangsungan UMKM,” kata Tiffany Cianci, kreator TikTok asal AS yang juga menjalankan bisnis sendiri. (*)

Kategori :