“Tahun 2026 insyaAllah dilaksanakan. Warga cukup membayar beban saja, sebesar lima puluh ribu rupiah per bulan,” jelasnya.
BACA JUGA:Perkuat Peran Marbot, Pemerintah Bahas Standar Tata Kelola Masjid Nasional
BACA JUGA:Dokter Spesialis Gratis untuk Putra Daerah, Pemerintah Siapkan Generasi Baru Tenaga Kesehatan
Arlan menerangkan bahwa meskipun disebut sebagai “gas gratis”, program ini tetap mengenakan biaya beban bulanan sesuai dengan kemampuan ekonomi warga. Pembedaan besaran biaya dibuat agar subsidi tepat sasaran dan tidak membebani APBD.
“Semua masyarakat bisa menikmatinya, hanya bebannya saja yang berbeda. Untuk kelompok menengah ke atas, beban bulanan sebesar tujuh puluh lima ribu. Sementara perusahaan mengikuti kategori R2 sesuai aturan,” tambahnya.
Tunggakan Masih Bisa Dicicil
Terkait masih adanya pelanggan yang menunggak pembayaran gas, Wali Kota menegaskan bahwa masyarakat diperbolehkan mencicil pembayaran agar tidak menghambat akses terhadap program baru ini.
“Dibayar sedikit-sedikit, kalau ada sepuluh ya bayar sepuluh dulu. Kita permudah,” ujarnya.
Pemerintah juga menyiapkan berbagai loket pembayaran agar warga lebih mudah mengurus administrasi, sehingga pelaksanaan program tersebut tidak terganggu.
Dengan demikian, program gas rumah tangga gratis yang direncanakan berjalan pada pertengahan 2026 diharapkan dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat dan menjadi langkah konkret pemerintah dalam menghadirkan energi yang lebih terjangkau.