BACA JUGA:Xiaomi 13T, Smartphone Ramping dan Kokoh dengan Kamera Leica
Chip ini memiliki CPU 10 inti (10-core), termasuk satu inti utama berkecepatan 3,8GHz, serta dilengkapi modem 5G terpisah agar unit grafis dan AI memiliki ruang lebih luas.
Untuk menjaga suhu tetap stabil, Samsung menggunakan teknologi Heat Pass Block (HPB) dan Fan-Out Wafer Level Packaging (FOWLP), yang memungkinkan performa tinggi tanpa risiko overheating.
Strategi Global Samsung
Selama ini, Samsung membagi model flagship: versi Exynos dijual di Eropa dan Korea, sementara Snapdragon tersedia di AS, Jepang, dan China.
Namun, rumor terbaru menyebut Galaxy S26 Ultra mungkin hadir dengan Exynos di lebih banyak wilayah, termasuk beberapa pasar global.
BACA JUGA:POCO F6 Pro vs Xiaomi 13 Pro: Duel Smartphone Gaming Kencang vs Kamera Leica
BACA JUGA:POCO F6 Pro vs Xiaomi 13 Pro: Duel Smartphone Gaming Kencang vs Kamera Leica
Langkah ini bukan hanya soal inovasi teknologi, tetapi juga strategi untuk memperkuat kemandirian Samsung sekaligus memperbaiki citra divisi semikonduktornya, yang sempat menghadapi tekanan bisnis beberapa tahun terakhir.
Exynos 2600 bukan sekadar soal kecepatan; ini menjadi simbol kemampuan Samsung Foundry untuk menyaingi TSMC dalam produksi chip mutakhir.
Jika performa versi final sesuai klaim, Galaxy S26 Ultra berpotensi menjadi tonggak baru bagi lini Ultra dan mempertegas posisi Samsung sebagai pemimpin inovasi semikonduktor dunia, menurut laporan Phonearena.