PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Tiga batang tiang besi milik PLN roboh di Jalan M. Yamin, Kelurahan Pasar, Kecamatan Prabumulih Utara, pada senin 29 september 2025.
Kejadian ini menyebabkan sebagian wilayah mengalami gangguan pasokan listrik.
Manager PLN ULP Prabumulih, Ichsan Rahmadi, menjelaskan bahwa pihaknya langsung menurunkan petugas ke lokasi begitu menerima laporan.
Saat ini tim tengah melakukan persiapan manuver dari suplai lain agar daerah terdampak padam bisa dikurangi.
BACA JUGA:Pemkot Prabumulih Rilis Logo dan Tema HUT Kota ke-24 Tahun 2025
BACA JUGA:Timnas eFootball Indonesia Lolos ke FIFAe World Cup 2025 di Riyadh
Untuk aset tiang PLN yang roboh berjumlah tiga batang besi. Sambil menunggu tiang pengganti tiba di lokasi, petugas sedang proses manuver suplai dari jalur lain agar masyarakat tidak terlalu lama merasakan padam.
"Untuk sementara kita lakukan pengalihan atau pengaturan ulang aliran listrik dari jalur lain. memindahkan suplai listrik dari gardu atau jalur lain supaya wilayah terdampak pemadaman tidak terlalu luas," jelas Ichsan.
Ia menambahkan, PLN berupaya maksimal agar proses perbaikan bisa segera dilakukan.
"Begitu material tiang pengganti tiba, langsung kami pasang untuk normalisasi jaringan listrik,” katanya.
BACA JUGA:Pemkot Prabumulih Serahkan Bantuan TJSL PLN dan Alsintan dari Kementan
BACA JUGA:PLN Gelar Pelatihan Pertanian Berkelanjutan di Prabumulih
Meski demikian, pihak PLN belum bisa memastikan estimasi waktu normalisasi total pasokan listrik. Ichsan meminta masyarakat bersabar karena petugas di lapangan bekerja secepat mungkin untuk memperbaiki kerusakan.
Sejauh ini, belum ada laporan korban jiwa maupun kerusakan materi lain akibat robohnya tiang listrik tersebut. Namun, lokasi kejadian sempat menjadi perhatian warga yang melintas karena kabel listrik tampak melintang di jalan.
PLN mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan tidak mendekati area tiang roboh demi keselamatan bersama. Jika menemukan kondisi berbahaya terkait jaringan listrik, warga diimbau segera melaporkannya ke PLN.