Dalam unggahan penuh motivasi, Emil menegaskan tekadnya menjaga gawang Garuda tetap steril dari kebobolan. “Menjadi kiper bukan hanya soal refleks, tetapi juga memahami momen. Kadang yang terpenting adalah melakukan hal sederhana di waktu yang tepat,” tulis Emil.
Performa Emil di level klub bersama Cremonese di Serie A musim ini memang sedang menanjak. Beberapa kali ia membuat penyelamatan gemilang yang bahkan membuat media Italia menyorotinya.
Penampilannya melawan klub-klub besar Serie A, termasuk menahan gempuran Napoli dan Juventus, menjadi bukti ia siap menghadapi tekanan tinggi di kualifikasi. Saat ini, Cremonese hanya terpaut dua poin dari papan atas, dan Emil menjadi salah satu kunci stabilitas tim.
Tak heran bila banyak pengamat menyebut Arab Saudi dan Irak harus berpikir dua kali untuk bisa menembus lini pertahanan Garuda. Kehadiran Emil menjadi jaminan bahwa Timnas punya penjaga terakhir yang solid dan berpengalaman di level kompetitif.
Garuda Menuju Oktober yang Menentukan
Oktober 2025 akan jadi fase penentuan bagi Timnas Indonesia. Dua laga berat menghadapi Arab Saudi dan Irak bukan hanya sekadar pertandingan, tapi juga pertaruhan harga diri bangsa di kancah internasional.
Pelatih Patrick Kluivert sendiri diyakini akan mengombinasikan strategi menyerang yang agresif dengan pertahanan rapat. Dengan Romeny yang kembali tajam di depan dan Emil Audero yang kian percaya diri di bawah mistar, optimisme publik sepak bola Tanah Air pun semakin memuncak.
“Kami sadar bukan favorit. Tapi justru itu yang membuat motivasi kami berlipat. Kami ingin membuat sejarah dan membawa Indonesia ke putaran final Piala Dunia 2026,” tegas Emil.
Skenario terbaik jelas adalah mencuri poin dari laga-laga sulit ini. Jika berhasil, peluang Indonesia untuk mencatatkan sejarah lolos ke Piala Dunia semakin terbuka. Dengan dukungan penuh suporter Garuda, baik di stadion maupun lewat layar kaca, perjuangan ini diharapkan berbuah manis.