JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya dalam mendorong digitalisasi pendidikan di Indonesia.
Hingga penghujung tahun 2025, pemerintah menargetkan sebanyak 330 ribu sekolah di seluruh Indonesia akan menerima bantuan smart TV sebagai fasilitas pembelajaran modern.
“Harapannya tahun ini 330 ribu sekolah bisa menerima. Pada 10 November, laporan yang saya terima sudah ada 100 ribu sekolah yang mendapatkan, sementara saat ini baru sekitar 10 ribu sekolah,” ujar Prabowo ketika meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) belum lama ini.
Tidak hanya untuk tahun ini, Prabowo juga mengungkapkan rencana jangka panjang. Pada 2026 mendatang, setiap sekolah akan mendapatkan tiga unit smart TV. Selanjutnya, pemerintah menargetkan setiap ruang kelas akan dilengkapi satu unit smart TV agar proses belajar semakin interaktif.
BACA JUGA:Isu Pergantian Kapolri, DPR Tegaskan Belum Terima Surat Resmi dari Presiden Prabowo
BACA JUGA:Kursi Menpora Masih Kosong, Sejumlah Nama Muncul Jelang Keputusan Presiden Prabowo
“Idealnya nanti satu kelas punya satu layar. Dengan begitu, pembelajaran bisa lebih efektif dan merata,” tegasnya.
Menurut Prabowo, pengadaan smart TV bukan sekadar fasilitas tambahan, tetapi solusi nyata untuk menjawab tantangan pendidikan di Tanah Air. Salah satunya terkait keterbatasan tenaga pengajar, terutama di daerah terpencil, perbatasan, hingga pulau-pulau terluar.
“Program ini diharapkan dapat membantu sekolah-sekolah yang masih kekurangan guru, baik dari sisi jumlah maupun kualitas. Melalui smart TV, pembelajaran jarak jauh bisa lebih mudah dilakukan,” jelasnya.
Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah dalam mempercepat transformasi pendidikan berbasis teknologi. Dengan adanya fasilitas tersebut, siswa di berbagai penjuru negeri akan mendapatkan akses pembelajaran yang lebih merata, modern, dan sesuai kebutuhan zaman digital.
BACA JUGA:Prabowo Tak Gentar Lawan Mafia - Koruptor
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan bahwa program pengadaan smart TV untuk sekolah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto akan dibiayai menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, bukan 2026.
Klarifikasi ini disampaikan Abdul Mu’ti usai menghadiri rapat bersama Komisi X DPR RI yang membahas pengajuan tambahan anggaran Kemendikdasmen untuk tahun 2026, di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (15/9/2025).
“Itu menggunakan anggaran 2025 ya, bukan 2026. Anggaran sudah tersedia di 2025, sekarang kita sedang dalam proses pelaksanaannya,” ujar Mu’ti kepada awak media.