Aktivitas ekonomi diperkirakan akan meningkat karena ditopang belanja Pemilu dan meningkatnya belanja pemerintah, seperti terlihat pada Desember 2023. Pada akhir 2023 belanja pemerintah naik ke Rp 616 triliun, jauh di atas Rp 270 triliun pada bulan sebelumnya.
Dengan asumsi pemilu berjalan kondusif, dinilai akan berdampak netral-positif terhadap pasar finansial Indonesia. Secara historis, pada periode pemilu sebelumnya (di tahun 2004, 2009, 2014, dan 2019), pasar finansial Indonesia menunjukkan pergerakan positif pada 6-12 bulan sebelum dan setelah pemilu.
"Tercapainya puncak suku bunga, kebijakan moneter yang lebih akomodatif dan nilai tukar dolar AS yang termoderasi tahun ini akan membuat investor asing lebih berminat untuk masuk ke pasar-pasar negara berkembang. Itu merupakan katalis yang kuat bagi pasar finansial Indonesia," ujar dia. (dc)