PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Sebanyak 650 narapidana dan warga binaan pemasyarakatan (WBP) menerima remisi sebagai bentuk penghargaan negara atas perilaku baik selama menjalani masa pembinaan.
Dari jumlah itu, 310 orang mendapatkan remisi umum, sementara 314 lainnya menerima remisi dasawarsa.
Kabar gembira datang bagi 13 narapidana yang langsung dinyatakan bebas setelah masa hukumannya dikurangi melalui program remisi peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80.
Penyerahan remisi dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Prabumulih, H. Arlan, didampingi Wakil Wali Kota, Ketua DPRD, Kajari, Kapolres, Wakil Ketua PN, Sekda, Ketua TP PKK, dan unsur Forkopimda.
BACA JUGA:Jangan Lewatkan Kesempatan! Job Fair Prabumulih Digelar 20–22 Agustus, Ini Lokasinya
BACA JUGA:HUT RI ke-80 di Kota Prabumulih, Wako Ajak Isi Kemerdekaan dengan Aksi Nyata
Dalam sambutannya, Arlan menegaskan bahwa remisi merupakan bentuk apresiasi negara kepada narapidana yang menunjukkan perubahan positif.
“Remisi bukan sekadar pengurangan masa hukuman, melainkan pengakuan negara atas komitmen mereka untuk berubah. Semoga ini menjadi awal baru bagi para warga binaan untuk kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik,” kata Arlan.
Selain penyerahan remisi, kegiatan juga dimeriahkan dengan pemberian cinderamata berupa hasil kerajinan tangan warga binaan. Produk-produk tersebut menjadi bukti nyata kreativitas mereka meskipun berada di balik jeruji.
Kepala Rutan Kelas IIB Prabumulih, Sandi Wiguna, menegaskan bahwa remisi tidak diberikan secara otomatis, melainkan hanya bagi warga binaan yang memenuhi syarat administratif dan berperilaku baik.
BACA JUGA:Sigap dan Aman, Tim Damkar Prabumulih Evakuasi Ular Kobra di Rumah Warga
BACA JUGA:Polres Prabumulih Berkomitmen untuk Menjaga Keamanan dan Ketertiban
“Remisi adalah penghargaan, bukan hadiah. Jadikan ini motivasi untuk terus memperbaiki diri. Bagi yang belum mendapat remisi, tetaplah bersabar dan tunjukkan sikap positif. Negara selalu membuka kesempatan bagi siapa pun yang mau berubah,” jelasnya.
Rutan Prabumulih terus mendorong warga binaan untuk mengikuti berbagai program pembinaan, mulai dari pelatihan kerja, pendidikan nonformal, kegiatan keagamaan, hingga pengembangan keterampilan kerajinan.
Dengan program tersebut, diharapkan para warga binaan bisa kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan, kepribadian, dan mental yang lebih matang.