OKI – Duka mendalam menyelimuti Desa Menang Raya, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Seorang siswi SD berusia 6 tahun, Rania, ditemukan tak bernyawa setelah menjadi korban penculikan yang dilakukan oleh pemuda berusia 20 tahun, Rozianto, warga satu desa dengan korban.
Kasus ini terungkap setelah kepolisian mengamankan pelaku pada Minggu (27/7). Dari pengakuannya, diketahui pelaku sudah lama mengincar korban. Aksi nekatnya dilancarkan pada Sabtu, 26 Juli 2026.
Saat kejadian, korban sedang bermain bersama teman-temannya tak jauh dari pasar desa. Pelaku memanfaatkan situasi tersebut untuk membujuk korban dengan iming-iming akan dibelikan makanan ringan dan sedotan. Korban yang masih polos menurut saja, hingga akhirnya digiring ke kebun karet yang cukup jauh dari pemukiman.
BACA JUGA:Tertangkap Kamera Saat Konser Coldplay, CEO dan Rekan Kerja Diduga Selingkuh
BACA JUGA:DPO Sejak Maret, Pelaku Curanmor di Prabumulih Ditangkap Tim Tekab di Pali
Di tempat sepi itu, pelaku melakukan tindakan yang berujung tragis dan merenggut nyawa korban. Pelaku kemudian meninggalkan korban begitu saja dan pulang ke rumahnya.
Dalam pemeriksaan, pelaku mengakui telah lama berniat melancarkan aksinya. Ia berdalih terpengaruh tontonan negatif dan dorongan emosional yang tidak terkendali. “Saya ingin menikah, tapi belum mampu,” ucap pelaku singkat saat diamankan.
Penangkapan pelaku berlangsung cukup dramatis. Petugas yang mendatangi rumah pelaku mendapati ia berusaha melarikan diri melalui jendela. Polisi terpaksa mengambil tindakan tegas dengan melumpuhkan pelaku menggunakan tembakan ke arah kaki.
Kapolres OKI, AKBP Eko Rubiyanto, menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan proses hukum sesuai aturan yang berlaku. “Pelaku dijerat dengan pasal terkait perlindungan anak dengan ancaman hukuman hingga 15 tahun penjara,” ungkapnya.
BACA JUGA:Gasak 2 Motor Sekaligus, Warga Pali Ditangkap Tim Tekab Prabu
Suasana Duka dan Kesaksian Keluarga
Kabar duka ini menghantam keras keluarga korban. Tangis pecah saat jasad Rania tiba di RS Bhayangkara Palembang untuk dilakukan visum. Kakek korban, Sarmidi, menceritakan detik-detik cucunya terakhir kali terlihat.
“Dia lagi main sama teman-temannya, dikasih rayuan sama pelaku, lalu dibawa pergi,” kata Sarmidi dengan suara bergetar.