“Wilayah kami menghadapi ancaman nyata dari abrasi dan kerusakan ekosistem. Berkat kerja sama dengan BRI, kami memiliki harapan baru. Kami tidak hanya menanam pohon, tapi juga mengukur pertumbuhan seperti tinggi dan diameter pohon, serta melakukan penyulaman bagi tanaman yang mati,” jelas Endang.
BACA JUGA:BRI Dukung Pengembangan Koperasi Desa Merah Putih Melalui Pemberdayaan dan Layanan AgenBRILink
Ia pun berharap, sinergi antara masyarakat dengan BRI ini bisa terus dijaga dalam jangka panjang agar manfaatnya bisa dirasakan oleh generasi mendatang. Keberlanjutan, kata dia, menjadi kunci utama agar program ini tidak hanya berhenti di tataran seremonial.
Sebagai catatan, penanaman Mangrove oleh BRI dilakukan melalui tahap yang terstruktur, mulai dari penyusunan rencana, penyediaan bibit, penanaman, pemeliharaan, hingga pengukuran serapan karbon. Seluruh rangkaian kegiatan ini direncanakan berlangsung sampai tahun 2026 dengan pengawasan ketat dari tim BRI Peduli.
Tak hanya di Muara Gembong, aksi pelestarian lingkungan ini juga meluas ke wilayah lain. Hingga saat ini, lebih dari 25.000 pohon Mangrove dan Cemara Laut telah ditanam BRI di sejumlah lokasi strategis, termasuk di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Menariknya, kegiatan pelestarian lingkungan ini juga dibarengi dengan pembangunan infrastruktur pendukung masyarakat setempat. Di Muara Gembong, BRI Peduli membangun fasilitas seperti jembatan, mushola, toilet umum, ruang serbaguna, greenhouse, hingga perahu eduwisata. Bahkan, BRI juga menggulirkan pelatihan dan pemberdayaan untuk pelaku UMKM lokal, termasuk mendirikan tenan kuliner dan sentra pancing.
Seluruh inisiatif ini menjadi bukti bahwa BRI tak hanya fokus pada aspek bisnis semata, tetapi juga memegang teguh tanggung jawab sosialnya dalam menciptakan harmoni antara manusia dan alam.
Melalui program BRI Menanam – Grow & Green, BRI terus menumbuhkan harapan, satu pohon demi satu pohon, demi Indonesia yang lebih hijau, tangguh, dan berkelanjutan.(*)