"Dan Alhamdulillah saya sebagai pemerintah kota Prabumulih mengucapkan terima kasih banyak kepada rumah sakit Pertamina dan seluruh dokternya yang telah merawat dan membantu anak saya, " lanjutnya mengatakan putranya sudah mulai membaik dan bisa tidur.
BACA JUGA:Pemkot Coret Penerima Insentif Lolos PPPK Prabumulih, Wako Cak Arlan: Harus Pilih
BACA JUGA:Hasil Seleksi PPPK Tahap II Prabumulih Belum Diumumkan, Cak Arlan: Tunggu DuluPelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Prabumulih, Djoko Listyano, angkat bicara terkait insiden ini. Ia memastikan pihaknya sudah turun tangan untuk menyelidiki dugaan kelalaian rumah sakit pertama.
“Ini memang bukan penolakan total, tetapi bentuk penghambatan pelayanan. Dalam kondisi gawat darurat, harusnya tindakan medis dilakukan segera, bukan ditunda,” tegas Djoko, Jumat (25/7).
Djoko juga menilai alasan rumah sakit yang mengaitkan penundaan operasi dengan pertimbangan penggunaan anestesi, tidak dapat dibenarkan. Terlebih, korban adalah anak-anak yang mengalami luka serius.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa pelayanan medis, terutama dalam kondisi gawat darurat, adalah hak pasien yang wajib diberikan segera. Penundaan sedikit saja bisa berakibat fatal, apalagi bagi pasien anak.
BACA JUGA:Pedagang Pindah ke PTM, M Yamin Prabumulih Wajah Baru, Cak Arlan: Sewakan Lapak Dipidanakan!
BACA JUGA:Relokasi Pedagang Prabumulih ke PTM 2 Dimulai, Wako Cak Arlan: M Yamin akan Kita Benahi
Dinas Kesehatan Prabumulih menegaskan akan mendalami kasus ini hingga tuntas demi mencegah kejadian serupa terulang, serta memastikan setiap rumah sakit memprioritaskan keselamatan pasien di atas segalanya.
Sementara itu, belum ada keterangan resmi dari pihak RS terkait keluhan pelayanan yang dialami oleh orang nomor satu di Kota Prabumulih ini.
Warga: Begitulah Realitanya!
Pelayanan yang buruk terhadap pejabat Prabumulih ini mendapat sorotan dari masyarakat Kota Prabumulih bahkan dari luar kota.
Masyarakat ramai - ramai membagikan pengalaman tak mengenakkan saat berobat ke rumah sakit swasta tersebut. "Begitulah realitanya pak, bapak saja Walikota bagaimana dengan kami masyarakat biasa," kata warga.
Mereka berharap agar pelayanan di rumah sakit swasta juga dievaluasi. "Tidak hanya RSUD, swasta juga harus tetap dievaluasi. Karena sangat terasa perbedaan pelayanan dan tindakan bagi masyarakat biasa apalagi BPJS, " keluh Ani dan lainnya.(*)