PUSPAGA Jadi Andalan
Sebagai langkah pencegahan, DP2KBPPPA terus menggencarkan edukasi, termasuk melalui Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA).
“Lewat PUSPAGA, keluarga bisa belajar jadi orang tua yang baik, memahami psikologi anak, dan membangun komunikasi sehat,” jelas Eti.
Program ini diharapkan jadi pusat layanan terpadu yang menyediakan konsultasi, edukasi, hingga pendampingan psikologis.
Waspada TPPO
Selain isu kekerasan, kegiatan ini juga membahas pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang belakangan kian marak.
“Modus TPPO makin berkembang, bahkan lewat media sosial. Karena itu perlu edukasi sejak dini, terutama bagi pelajar dan perempuan,” ujar Eti.
DP2KBPPPA menggandeng kepolisian, Dinas Tenaga Kerja, dan instansi pendidikan untuk memperkuat pengawasan dan pelaporan.
BACA JUGA:Heboh ITB Tawarkan Mahasiswa Bayar Kuliah Pakai Pinjol hingga OJK Turun Tangan
BACA JUGA:Mahasiswa Bayar UKT Pakai Pinjol, ITB Sebut 1.800 Orang Ajukan Keringanan Biaya Kuliah
Tren Kasus Menurun
Menariknya, Eti menyebut angka kekerasan di Prabumulih cenderung menurun dibanding tahun sebelumnya.
“Harapan kita sampai akhir tahun tidak ada lonjakan signifikan,” katanya.
Pemerintah Kota Prabumulih menargetkan angka kekerasan perempuan dan anak bisa ditekan hingga di bawah rata-rata nasional, melalui pemantauan rutin, pelaporan cepat, dan penanganan terpadu.