Perubahan Emosi Mendadak? Bisa Jadi Itu Tanda Stres yang Perlu Diwaspadai

Rabu 16 Jul 2025 - 18:22 WIB
Reporter : Erna Nur
Editor : Ros Suhendra

Berikut ini adalah beberapa tanda stres yang umum terjadi tetapi seringkali luput dari perhatian:

1. Perubahan Emosi yang Mendalam dan Mendadak

Salah satu tanda utama stres adalah perubahan suasana hati yang cukup signifikan dan mendadak. Individu yang sedang mengalami stres dapat beralih dari perasaan sangat bahagia menjadi sedih atau marah dalam waktu singkat tanpa alasan yang jelas. 

Fenomena ini terjadi karena adanya gangguan pada keseimbangan hormon dalam tubuh, khususnya hormon kortisol. Kortisol dikenal sebagai hormon stres yang dilepaskan oleh kelenjar adrenal ketika tubuh menghadapi tekanan. Peningkatan kadar kortisol menyebabkan peningkatan kewaspadaan, namun juga mengganggu keseimbangan kimia di otak yang mempengaruhi regulasi emosi. 

BACA JUGA:7 Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan yang Tidak Boleh Dilewatkan

BACA JUGA:Khasiat Kesehatan Jus Nanas, Buah yang Jadi Ikon Kota Prabumulih

Akibatnya, penderita stres menjadi lebih peka terhadap berbagai rangsangan emosional, baik yang positif maupun negatif, sehingga mudah mengalami fluktuasi emosi.

Perubahan mood yang ekstrem ini sering kali membuat penderita stres tampak tidak stabil secara emosional dan sulit dikendalikan. Mereka juga mungkin mengalami perasaan kosong, putus asa, atau bahkan kehilangan motivasi dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, dapat berpotensi memicu gangguan mental seperti depresi atau kecemasan.

2. Keengganan untuk Bersosialisasi dan Menarik Diri dari Lingkungan Sosial

Saat stres melanda, baik secara fisik maupun mental, tubuh dan pikiran cenderung dalam keadaan waspada terus-menerus, yang menyebabkan energi terkuras habis. 

Keadaan ini membuat seseorang merasa lelah dan kurang bertenaga untuk berinteraksi dengan orang lain. Salah satu dampak yang paling nyata adalah keengganan untuk bersosialisasi atau bahkan menarik diri dari pergaulan sehari-hari.

Rasa cemas dan kekhawatiran yang muncul akibat stres juga turut berperan dalam membuat seseorang menghindari keramaian atau kegiatan sosial. Mereka merasa lebih nyaman menyendiri dan mengurangi kontak dengan lingkungan sekitar. Kebiasaan ini, jika terus berlangsung, dapat memperparah perasaan kesepian dan isolasi sosial, yang kemudian meningkatkan risiko gangguan mental.

BACA JUGA:Kenali Tanda-Tanda Obesitas Sejak Dini untuk Mencegah Dampak Kesehatan Serius

BACA JUGA:Menghadapi Menopause, Pentingnya Vitamin D bagi Kesehatan Tulang dan Jantung

3. Sensitivitas Berlebihan dan Kemarahan yang Mudah Timbul

Stres memiliki pengaruh besar terhadap kemampuan seseorang dalam mengendalikan emosi. Ketika tubuh mengalami stres, hormon kortisol dan adrenalin dilepaskan secara berlebihan untuk mempersiapkan tubuh menghadapi “ancaman”. Meski awalnya bertujuan positif, pelepasan hormon ini dalam jangka panjang akan mengganggu keseimbangan tubuh dan otak.

Kategori :