KORANPRABUMULIHPOS.COM – Meski telah meluncur lebih dari satu dekade silam, Motorola Aura R1 masih menjadi incaran para kolektor gadget mewah di tahun 2025.
Desain unik dengan layar bundar yang dilindungi kristal safir, balutan stainless steel, serta mekanisme engsel putar khas membuat ponsel ini tetap memesona hingga sekarang.
Sejak pertama kali diperkenalkan pada 2008, Motorola Aura R1 memang sudah diposisikan sebagai ponsel kelas premium.
Harga ritel awalnya kala itu mencapai sekitar US$2.000 atau setara Rp 30 juta lebih, menjadikannya simbol gaya hidup mewah pada masanya.
BACA JUGA:Motorola G96 5G Resmi Meluncur: Ponsel Rp 3 Jutaan dengan Layar Lengkung 144Hz dan Kamera Sony OIS
Kini, meski teknologi telah berkembang pesat dan berbagai smartphone canggih hadir dengan fitur terbaru, pesona Aura R1 tak pudar. Kolektor gadget lawas masih memburunya demi melengkapi koleksi eksklusif mereka.
Bahkan, di pasar internasional, edisi Diamond Edition yang dilapisi emas 18 karat dan dihiasi 34 butir berlian ditawarkan hingga mencapai kisaran Rp 60–75 juta.
Sementara untuk versi standar berwarna silver atau titanium, harga bekasnya di Indonesia berada di kisaran Rp 8–15 juta, tergantung kondisi dan kelengkapan unit.
Tak hanya kolektor global, penikmat barang antik lokal pun mulai melirik ponsel ini, terutama jika masih lengkap dengan boks dan aksesoris asli.
BACA JUGA:Motorola Luncurkan Moto G45 di Indonesia, Hadir dengan Fitur Menarik di Kelas Menengah
BACA JUGA:3 Smartphone Motorola Terbaru, Bawa Spesifikasi dan Fitur Canggih
Kelangkaan menjadi kunci utama tingginya nilai jual Motorola Aura R1. Jumlah unit terbatas dan desain ikonik yang tak pernah diulang lagi membuat ponsel ini tetap berharga.
Hingga saat ini, kehadiran Motorola Aura R1 di pasar barang bekas selalu memancing antusiasme. Bagi mereka yang memiliki unit dalam kondisi baik, ini bisa jadi investasi unik yang nilainya relatif stabil atau bahkan meningkat.
Dengan desain elegan, nilai sejarah, dan keunikan teknologi, Motorola Aura R1 membuktikan bahwa sebuah ponsel lawas tak selalu kehilangan daya tariknya. Justru, semakin langka, harganya pun semakin melambung – jadi incaran kolektor di tahun 2025.