Bupati Panca Wijaya Akbar, saat diwawancara, mengakui bahwa naik perahu Bidar dan memacunya bukanlah hal yang mudah seperti yang mungkin terlihat dari tepian sungai.
"Butuh keseimbangan saat duduk di perahu Bidar dan memacunya. Melihatnya saja enak, tapi kalau sudah mencobanya susah juga," ungkap Bupati.
BACA JUGA:Rebut Piala Kejurnas HIMSSI GP Ke-3, Ratusan Pendekar dari 3 Provinsi Ngumpul di Tungkal Jaya Muba
Sebelum insiden tersebut, Bupati Panca dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada peserta lomba perahu Bidar mini dan menyatakan niatnya untuk melestarikan tradisi ini dengan menggelarnya setiap tahun.
Selain itu, Bupati juga mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, dengan memberikan perhatian khusus pada pengelolaan sampah.
Dalam Lomba Bidar mini ini, sebanyak 50 perahu Bidar dari berbagai peserta, termasuk OPD dan masyarakat umum, ikut ambil bagian.
Total hadiah yang disiapkan oleh Bupati Panca mencapai Rp 20 juta untuk juara 1, 2, 3, dan 4.
Ketua Pelaksana Lomba Bidar, Drs Bustanul Arifin, turut menyampaikan apresiasi atas partisipasi semua peserta dan mengajak untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitar.
"Kejadian ini tidak hanya menjadi momen unik dalam sejarah lomba perahu Bidar Ogan Ilir, tetapi juga memperlihatkan semangat positif dan kegembiraan Bupati Panca Wijaya Akbar dan istri, meskipun mengalami insiden yang tak terduga," katanya.(palpos/*)