SUMSEL, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tengah mempersiapkan langkah strategis untuk menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dalam waktu dekat.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap peningkatan signifikan titik api serta kondisi cuaca yang mulai mengarah ke musim kemarau.
Penetapan ini juga didasari oleh fakta bahwa empat wilayah di Sumsel telah lebih dulu menetapkan status siaga darurat bencana asap akibat karhutla.
Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, M. Iqbal Alisyahbana, menjelaskan bahwa sejumlah indikator telah terpenuhi untuk peningkatan status siaga, di antaranya adalah peningkatan jumlah hotspot, masuknya musim kemarau, serta kejadian karhutla yang telah muncul di Kabupaten Ogan Ilir dan Kota Prabumulih.
BACA JUGA:Ketua TP PKK Palembang Ajak Kaum Wanita Pemeriksaan IVA Gratis
BACA JUGA:Peran IBI akan Dikolaborasikan dengan Program Palembang Sehat.
“Status siaga karhutla akan segera diberlakukan karena indikatornya sudah terpenuhi. Namun, keputusan resmi tetap menunggu persetujuan dari Gubernur,” jelas Iqbal seusai Rapat Koordinasi Siaga Darurat Bencana Asap Akibat Karhutla yang digelar pada Selasa, 3 Juni 2025.
Ia menambahkan, hasil rakor tersebut akan segera dilaporkan kepada Gubernur Sumsel, H. Herman Deru, dengan harapan surat keputusan (SK) penetapan status dapat segera diterbitkan.
Apalagi, rakor tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Biro Hukum Pemprov Sumsel, yang diharapkan mempercepat proses administratif.
Iqbal yang juga pernah menjabat sebagai Pj Bupati OKU mengungkapkan bahwa jumlah titik panas atau hotspot pada Mei 2025 meningkat drastis dibandingkan bulan sebelumnya.
BACA JUGA:Ini Dua Tugas Penting KAHMI Menurut Ahmad Doli Presidium Majelis Nasional
BACA JUGA:Hari Lahir Pancasila, Wako Ajak Warga Lawan Intoleransi dan Hoaks
“Tercatat ada 523 hotspot pada bulan Mei, naik dua kali lipat dibandingkan April yang hanya sekitar 214 titik,” ungkapnya. Lonjakan ini dipicu oleh peralihan musim ke kemarau yang mulai terjadi sejak akhir Mei.
Jika status siaga telah disahkan, BPBD Sumsel akan segera mengajukan permintaan bantuan ke pemerintah pusat. Beberapa bantuan yang akan diajukan antara lain tiga unit helikopter water bombing, satu unit helikopter patroli, serta dukungan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).
“Apel siaga juga akan kami laksanakan di akhir Juni untuk memperkuat koordinasi dan kesiapsiagaan semua pihak,” tambah Iqbal.