Nikmatnya Telur Asin, Namun Berbahaya Jika Terlalu Sering Dikonsumsi

Rabu 07 May 2025 - 10:30 WIB
Reporter : Erna Nur
Editor : Ros Suhendra

KORANPRABUMULIHPOS.COM – Telur asin adalah telur yang melalui proses pengasinan untuk pengawetan, yang biasanya menggunakan telur bebek atau itik.

Meskipun sering dijadikan lauk pendamping nasi, sebaiknya konsumsi telur asin tidak dilakukan secara berlebihan karena dapat menimbulkan masalah kesehatan.

Dengan rasa gurih dan asin yang khas serta tekstur kuning telur yang agak berpasir, telur asin memang digemari banyak orang. Selain dimakan langsung, telur asin juga sering digunakan sebagai bahan utama dalam berbagai hidangan, seperti hidangan berbahan dasar "salted egg."

Menurut informasi dari Alodokter, telur asin mengandung berbagai nutrisi, termasuk protein, lemak, karbohidrat, kalsium, zat besi, dan vitamin A.

BACA JUGA:Bahaya Tersembunyi Dibalik Minuman Energi

BACA JUGA:Inilah 8 Manfaat Mengkonsumsi Minuman Jahe untuk Kesehatan Tubuh

Namun, meskipun kandungan gizinya cukup baik, kadar natrium dan kolesterol yang tinggi dalam telur asin perlu diperhatikan, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.

Proses pembuatan telur asin melibatkan penggunaan banyak garam atau natrium klorida (NaCl), yang menjadi penyebab tingginya kadar natrium dalam telur tersebut. Meskipun tubuh memerlukan natrium, jika dikonsumsi terlalu banyak, dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merekomendasikan agar konsumsi garam sehari-hari tidak melebihi 5 gram, atau sekitar 2.000 mg natrium, yang setara dengan kurang dari satu sendok teh garam.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengontrol jumlah telur asin yang dikonsumsi. Berikut adalah beberapa dampak kesehatan yang dapat timbul jika telur asin dimakan secara berlebihan:

BACA JUGA:Ingin Panjang Umur? Pakar Ungkap 5 Kebiasaan Wajib yang Harus Dilakukan

BACA JUGA:Khasiat Teh Melati, Dari Meningkatkan Daya Tahan Tubuh hingga Menjaga Kesehatan Jantung

Retensi cairan akibat kandungan garam yang tinggi, yang bisa menyebabkan pembengkakan pada bagian tubuh seperti kaki, serta meningkatkan beban kerja jantung.

Tekanan darah tinggi yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan gangguan ginjal.

Konsumsi garam yang berlebihan juga dapat mendukung pertumbuhan bakteri Helicobacter pylori, yang terkait dengan gangguan lambung, seperti tukak lambung, peradangan, dan bahkan kanker lambung. Kandungan garam yang tinggi juga bisa merusak lapisan lambung, menjadikannya lebih rentan terhadap zat-zat karsinogenik.

Kategori :