KORANPRABUMULIHPOS.COM – Komisi VII DPR RI menyatakan kesiapannya untuk membahas berbagai persoalan seputar penyelenggaraan konser musik di Indonesia yang makin sering dikeluhkan publik. Ketua Komisi VII, Saleh Partaonan Daulay, mengungkapkan bahwa pihaknya akan menggelar pertemuan bersama sejumlah institusi terkait untuk mendiskusikan solusi dari kekacauan industri konser di Tanah Air.
Komisi VII DPR RI sendiri merupakan komisi yang membidangi sektor industri, UMKM, ekonomi kreatif, pariwisata, dan sarana publikasi. Oleh karena itu, polemik konser musik masuk dalam lingkup kerja mereka.
Dalam sebuah pernyataan video yang beredar di media sosial, Saleh mengatakan rencananya akan mengundang Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) serta Kementerian Pariwisata dalam forum tersebut. Waktu pertemuannya memang belum ditentukan, tapi menurut Saleh, pembahasan ini sudah sangat mendesak dan tak bisa diabaikan.
“Kami ingin menjadwalkan pertemuan ini. Ini sudah menjadi isu penting dan krusial untuk dibahas,” ujarnya.
Selama ini, BPKN memang telah menerima banyak laporan dari masyarakat terkait pelaksanaan konser yang mengecewakan. Keluhan mulai dari pembatalan sepihak, perubahan tempat secara mendadak, refund yang tidak kunjung cair, hingga promotor yang menghilang usai menjual tiket.
Ketua Komisi Advokasi BPKN, Fitrah Bukhari, membenarkan bahwa lembaganya sudah mengirimkan surat kepada Komisi VII untuk menyoroti persoalan tersebut. Ia menyambut baik inisiatif DPR untuk menindaklanjutinya.
“Kami berharap dari pertemuan ini akan lahir perbaikan dalam tata kelola penyelenggaraan konser musik,” ujarnya lewat pesan singkat kepada detikpop.
Fitrah menambahkan bahwa sepanjang tahun 2024 jumlah pengaduan dari penonton konser meningkat drastis. Pola masalahnya pun serupa: hak-hak konsumen dilanggar, dan banyak penyelenggara seolah kebal tanggung jawab.
“Kami siap memaparkan data dan temuan seputar pelanggaran hak konsumen dalam dunia konser,” lanjutnya.
Industri konser di Indonesia tengah bergairah, dengan banyaknya artis internasional dari AS, Inggris, Jepang, hingga Korea Selatan yang hadir. Namun di balik euforia itu, segudang masalah terus membayangi. Pembatalan konser secara tiba-tiba seperti yang menimpa konser Dua Lipa, venue yang dipindah tanpa pemberitahuan layak, dan pengembalian dana yang tersendat hanyalah sebagian contoh kasus yang berulang tiap tahun.
Ironisnya, penonton yang sudah membeli tiket selalu jadi pihak paling dirugikan. (*)