KORANPRABUMULIHPOS.COM – Merintis bisnis makanan tidak hanya soal rasa, tapi juga soal strategi, terutama dalam menentukan harga jual yang tepat. Jika asal memasang harga bisa bisa bukannya untung malah buntung.
Supaya usaha kulinermu tetap kompetitif dan menguntungkan, berikut ini panduan praktis untuk menghitung harga jual makanan:
1. Hitung Seluruh Biaya Produksi
Langkah pertama adalah menghitung semua pengeluaran untuk membuat satu porsi makanan.
a. Biaya Bahan Baku
Contoh per porsi nasi goreng:
-
Beras: Rp1.000
-
Telur: Rp2.000
-
Bumbu: Rp1.500
-
Minyak goreng: Rp500
Total bahan baku: Rp5.000
b. Biaya Operasional
Ini mencakup berbagai kebutuhan seperti:
-
Gas, listrik dan air (dibagi rata per porsi): Rp1.000
-
Upah karyawan (jika ada): Rp1.000
-
Kemasan (untuk take away): Rp1.000
Total biaya operasional: Rp3.000
Total biaya produksi per porsi = Rp5.000 + Rp3.000 = Rp8.000
2. Tentukan Margin Keuntungan
Umumnya margin keuntungan berkisar antara 30% hingga 100%, tergantung target pasar dan kondisi kompetitor.
Contoh jika kamu ingin ambil margin 50%:
Harga jual = Rp8.000 + (50% x Rp8.000) = Rp12.000
3. Lakukan Riset Harga Pasar
Periksa harga makanan serupa di sekitar lokasi jualanmu.
-
Jika harga kompetitor Rp10.000, kamu bisa menyesuaikan.
-
Kalau kualitas makananmu lebih baik, harga sedikit lebih tinggi tetap bisa diterima pelanggan.