SUMSEL, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Cuaca ekstrem yang tidak menentu, dengan curah hujan yang tinggi, angin kencang, dan kadang cuaca terik, diperkirakan akan berlanjut selama beberapa minggu mendatang.
Menghadapi hal tersebut, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional III Palembang terus meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah mitigasi untuk mencegah potensi bencana, terutama di 30 titik daerah yang rawan bencana akibat kondisi geografis dan kontur tanah yang rentan.
Aida Suryanti, Manager Humas KAI Divre III Palembang, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, operasional kereta api penumpang di wilayah Divre III Palembang berjalan seperti biasa, termasuk relasi antara Stasiun Kertapati – Lubuklinggau (PP) dan Kertapati – Tanjung Karang (PP).
Risiko bencana di daerah-daerah tersebut tidak hanya berupa banjir, tetapi juga pergerakan tanah yang bisa mengakibatkan longsor atau amblas sepanjang jalur kereta api.
BACA JUGA:Taman Nasional Sembilang, Surga Tersembunyi di Sumsel
BACA JUGA:Wisata Baru Palembang: Nikmati Kuliner Khas di Tower Jembatan Ampera
"Berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan oleh petugas prasarana KAI, terdapat beberapa titik yang masuk dalam kategori daerah rawan longsor, amblas, serta kerusakan jembatan.
Beberapa lokasi yang termasuk dalam kategori tersebut di antaranya petak jalan antara Stasiun Niru – Belimbing Pendopo, Belimbing Pendopo – Gunung Megang, Penanggiran – Ujanmas, Ujanmas – Muara Gula, dan beberapa titik lainnya. Daerah-daerah ini sudah dipetakan sebagai wilayah yang rawan longsor dan amblas, sehingga harus diwaspadai lebih saat musim hujan," ujar Aida.
Sebagai langkah antisipasi, KAI Divre III Palembang telah menyiapkan berbagai langkah preventif, antara lain dengan menyiapkan AMUS (Alat Material Untuk Siaga) di 23 lokasi dan melakukan pemeriksaan jalur secara rutin dengan cara manual, di mana petugas akan berjalan kaki memeriksa jalur kereta api.
BACA JUGA:Top 5 Kuliner Wajib Coba di Palembang, Dijamin Lezat!
BACA JUGA:Tanggapi Kelangkaan Gas, Pemkab Muara Enim Gelar Sidak ke Agen dan Pangkalan Gas
Selain itu, alat berat seperti excavator dan MTT (Multi Tie Tamper) juga disiapkan untuk mempercepat perbaikan jalur jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan akibat cuaca ekstrem, serta pemasangan dinding penahan tanah (DPT) berupa konstruksi bronjong untuk mencegah longsor atau amblas.
"KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya pemantauan dan antisipasi di daerah-daerah rawan bencana, khususnya dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem saat ini, guna memastikan perjalanan kereta api tetap berjalan dengan aman dan lancar," tutup Aida. (*)