KORANPRABUMULIHPOS.COM - Pasar saham kembali bergejolak setelah kemunculan asisten AI DeepSeek, yang dikembangkan hanya dengan modal USD 6 juta. Keberhasilan ini membuat banyak investor khawatir, menyebabkan saham Nvidia mengalami penurunan tajam. Namun, situasi ini justru dimanfaatkan oleh Pat Gelsinger, mantan CEO Intel, yang langsung memborong saham Nvidia dan perusahaan AI lainnya.
Menurut Gelsinger, reaksi pasar yang menekan harga saham Nvidia akibat DeepSeek adalah sebuah kesalahan. "Pasar merespons dengan cara yang salah. Menurunkan biaya AI seharusnya memperluas pasar, bukan membatasinya. Hari ini, saya membeli saham Nvidia dan AI karena harganya lebih murah," ujar Gelsinger.
Tiga Pelajaran dari DeepSeek yang Diabaikan Pasar
Gelsinger juga menyoroti tiga hal penting yang sering kali dilupakan dalam perkembangan teknologi komputasi selama lima dekade terakhir:
-
Menurunkan biaya komputasi memperluas pasar
Sejarah menunjukkan bahwa semakin murah suatu teknologi, semakin luas pula adopsinya. Sama seperti revolusi PC dan perangkat mobile, AI yang lebih terjangkau akan semakin banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, mempercepat pertumbuhannya di masyarakat. -
Inovasi berkembang dalam tekanan
DeepSeek mampu menciptakan solusi AI kelas dunia meskipun menghadapi berbagai pembatasan ekspor dan keterbatasan sumber daya. Ini membuktikan bahwa tekanan dapat menjadi pendorong utama inovasi. -
Ekosistem terbuka mendorong inovasi
Model AI yang tertutup sering kali menghambat transparansi dan kolaborasi. Sebaliknya, ekosistem terbuka seperti Linux, WiFi, dan USB telah membuktikan keberhasilannya dalam mendorong inovasi global. DeepSeek menerapkan prinsip keterbukaan, yang bisa menjadi kunci bagi perkembangan AI di masa depan.
"Keterbukaan selalu menang jika diberi kesempatan. AI terlalu penting untuk masa depan kita jika hanya dikembangkan dalam ekosistem tertutup," tegas Gelsinger dalam wawancara dengan Techspot, Jumat (31/1/2025).
Dengan langkah Gelsinger yang agresif dalam mengakuisisi saham AI, apakah pasar akan segera menyadari potensi pertumbuhan ini? Atau Nvidia masih harus menghadapi tantangan besar ke depannya? Kita tunggu perkembangannya! (*)