3. Masalah Kesehatan atau Kekurangan Nutrisi
Kondisi kesehatan tertentu sering menjadi penyebab rambut rontok berlebih. Beberapa penyebab umum termasuk:
Anemia: Kekurangan zat besi dalam tubuh dapat mengurangi pasokan oksigen ke folikel rambut, menyebabkan rambut menjadi lemah.
Hormon Tidak Seimbang: Ketidakseimbangan hormon, seperti saat kehamilan, pasca-melahirkan, atau menopause, dapat memengaruhi siklus pertumbuhan rambut.
Masalah Tiroid: Gangguan pada kelenjar tiroid, baik hipotiroidisme maupun hipertiroidisme, sering dikaitkan dengan kerontokan rambut.
Kurangnya Nutrisi: Kekurangan vitamin seperti biotin, vitamin D, dan protein bisa menyebabkan rambut menjadi tipis dan mudah rontok.
Jika rambut rontok disertai dengan gejala lain seperti kelelahan atau perubahan berat badan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.
4. Stres atau Faktor Psikologis
Stres fisik dan emosional dapat berdampak besar pada kesehatan rambut. Stres kronis memicu produksi hormon kortisol, yang dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut normal.
Kondisi ini dikenal sebagai telogen effluvium, di mana lebih banyak rambut memasuki fase istirahat lebih awal, sehingga rambut lebih cepat rontok.
Stres juga dapat memicu kebiasaan buruk, seperti sering menyisir rambut dengan keras, menarik rambut (trikotilomania), atau kurang memperhatikan pola makan, yang semuanya berkontribusi pada kerontokan rambut.