KORANPRABUMULIHPOS.COM - Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan 11 Kota Prabumulih, kali ini mendapatkan tugas untuk melukis masa depan sekolah. Dalam artian pelukis masa depan, para guru adalah seseorang yang menginspirasi para siswa.
Dalam kehidupan ini, guru tidak hanya sekadar pendidik yang mengisi pengetahuan ke dalam benak para murid. Para guru adalah pelukis yang menggambarkan keindahan, menggoreskan palet warna yang menghidupkan dunia yang abstrak menjadi sebuah karya seni yang indah, yang tergambar pada para siswa.
"selama ini kita disuruh merancang masa depan sekolah dengan tulisan. Program program sekolah dan lainnya, sekarang para peserta disuruh mewujudkan dengan lukisan," kata M Mufid MPd, salah seorang calon guru penggerak angkatan 11 kota Prabumulih, Sabtu 30 November 2024.
Memang pada kenyataannya, guru bukan hanya menyampaikan pelajaran, tetapi mereka juga membentuk, memperindah, dan mempersiapkan kanvas masa depan setiap individu yang mereka ajar. Inilah mengapa guru bisa disebut sebagai pelukis masa depan.
BACA JUGA:PSU Berpotensi Diadakan di Tiga Daerah
BACA JUGA:APBD 2025 Prabumulih Disahkan Senilai Rp Rp1,07 Triliun
Seperti pelukis yang memiliki gambaran tentang karya seni yang ingin mereka ciptakan, seorang guru memiliki visi yang kuat tentang masa depan para muridnya.
Mereka tidak hanya menanamkan pengetahuan, tetapi juga membantu murid menggambarkan dan merencanakan impian mereka. Guru memberikan landasan, memberi inspirasi, dan membimbing agar setiap anak didik bisa menggambar sketsa masa depan yang mereka idamkan.
Menurut guru SDN 46 Prabumulih ini, dalam melaksanakan tugas Melukis masa depan sekolah, dia melukis tentang masa depan sekolah yang Dimulai dari melukis atau menggambar kegiatan keagamaan di sekolah, seperti membaca surat Yaasin setiap Kamis dan kegiatan SAQURA (Sabtu Belajar Al Quran).
Kegiatan ini untuk menanamkan rasa cinta peserta didik terhadap Al Quran. Selain itu program SAQURA juga bukan hanya membahas shalat saja, tetapi juga kegiatan praktik ibadah sehari hari seperti wudhu, shalat, doa dan dzikir.
"Harapannya setelah peserta didik lulus 6 atau 10 tahun ke depan, mereka selalu ingat dan tertanam karakter yang pernah diajarkan di sekolah," bebernya menjelaskan.
Menurutnya, Apapun profesi para siswa nanti dimasa depan, entah mereka menjadi TNI, POLRI, pengusaha, pejabat, guru, bahkan presiden sekalipun, ajaran Al quran dna ibadah tidak akan ditinggalkan.
Bahkan menjadi dasar dan pemandu agar dikemukakan hari menjadi generasi emas, berguna bagi agama, nusa dan bangsa tercinta IndonesiaGaruda.
Sementara guru pendamping praktek Adenia Angelia mengatakan, para guru bebas melukis masa depan tentang hal apapun, yang merupakan harapan yang diharapkan terhadap para siswanya di masa depan.