JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menekankan pentingnya mendaftarkan rendang ke UNESCO sebagai warisan budaya dunia untuk mendapatkan pengakuan internasional yang lebih besar.
"Rendang sudah dikenal luas di dunia, bahkan koki terkenal Gordon Ramsay datang langsung ke Sumatera Barat untuk mempelajari cara membuat rendang," ujar Fadli Zon di Jakarta, Senin.
Fadli menilai bahwa mendaftarkan rendang ke UNESCO adalah langkah strategis untuk mengakui kuliner Indonesia, khususnya rendang sebagai masakan tradisional khas Minangkabau, di dunia internasional. Menurutnya, rendang lebih dari sekadar hidangan lezat, namun juga memiliki nilai budaya yang tinggi, mencerminkan identitas kuliner Indonesia.
Dengan pengakuan UNESCO, Fadli berharap rendang dapat terlindungi dan dilestarikan, serta memperkenalkan kuliner Indonesia ke panggung global. Ia juga melihat pendaftaran ini dapat meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi Indonesia.
BACA JUGA:Penyelamatan Aset Negara: Kejati Sumsel Serahkan Aset YBS ke Pemprov Sumsel
BACA JUGA:Butuh 30 Ribu Ahli Gizi di Setiap Daerah dalam Program Makan Bergizi Gratis
“Dengan meningkatnya minat terhadap budaya lokal, termasuk kuliner tradisional, kami yakin hal ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan serta mendorong perekonomian melalui produk-produk lokal,” jelasnya.
Fadli Zon menambahkan, pengakuan UNESCO terhadap rendang akan semakin menguatkan posisi Indonesia di kancah internasional, sebagai negara dengan warisan budaya yang sangat kaya dan beragam.
Rendang, yang pernah dinobatkan sebagai salah satu masakan terenak di dunia, diharapkan akan memberikan dampak positif yang lebih besar, tidak hanya untuk pelestarian budaya, tetapi juga untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
Meski demikian, Fadli belum dapat memastikan apakah pendaftaran rendang ke UNESCO akan dilakukan sebagai proposal tunggal atau digabungkan dengan pengajuan warisan budaya lainnya.
Indonesia sendiri telah memiliki sejumlah warisan budaya yang diakui UNESCO, seperti wayang, keris, dan batik. Fadli menyatakan, “Kami akan memutuskan apakah ini akan menjadi proposal tunggal atau digabungkan dengan pengajuan lain, kita lihat nanti.” katanya.