PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Jelang Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) serentak tahun 2024 termasuk Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Prabumulih pada Rabu 27 November 2024. Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kota Prabumulih Sahid Sirodj mengajak masyarakat Kota Prabumulih untuk menjaga kedamaian ditengah perbedaan pilihan dalam Pilkada Kota Prabumulih.
Hal ini agar baik sebelum Pilkada Kota Prabumulih maupun paskah selesai Pilkada suasana di Kota Prabumulih tetap sama-sama kita jaga agar tetap aman, damai, sejuk dan kondusif. Damai dalam perbedaan pilihan menurutnya dapat kita teladani dalam sejarah Islam yakni Keteladanan Rasullullah dalam peristiwa peristiwa Piagam Madinah.
Sahid Ketua GP Ansor Kota Prabumulih mengajak masyarakat terkhususnya generasi muda untuk tetap menghadapi Pilkada dengan sikap yang tenang, hati yang damai sehingga dapat menyiptakan ukhuwah islmiyah, ukhuwah insaniyah, dan ukhuwah wathaniyah pada khususnya.
"Sebagai abdinya Gusti Allah SWT tentunya kita harus berusaha meniru sikap Kanjeng Nabi Muhammad SAW yang dapat menjaga Ukhuwah Wataniyah yang artinya persaudaraan sebangsa dan setanah air tanpa membedakan agama, suku, warna kulit, adat istiadat dan budaya. Semua warga negara bersaudara karena berbangsa satu, " tuturnya belum lama ini.
BACA JUGA:Apel Serpras Pengamanan TPS, Kapolres Prabumulih: Laksanakan Tugas Secara Profesional
BACA JUGA:Polres Prabumulih Perkuat Patroli; Jelang Pencoblosan 27 November 2024
Salah satu peristiwa sebagai contoh atas tindakan Kanjeng Nabi Muhammad SAW adalah adanya Piagam Madinah, Piagam madina merupakan kesepakatan para penduduk Yastrib (Madinah) sekitar tahun 622 masehi, piagam tersebut diprakarsai oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW dengan isi menetapkan adanya kebebasan beragama, kebebasan menyatakan pendapat; tentang keselamatan harta-benda dan larangan orang melakukan kejahatan, dimana saat ini Kota Yastrib dihuni oleh golongan Muslimin yang terdiri dari Muhajirin dan Anshar, orang-orang musyrik dari sisa-sisa Aus dan Khazraj, orang-orang Yahudi: Banu Qainuqa di sebelah dalam, Banu Quraiza di Fadak, Banu'n-Nadzir tidak jauh dari sana dan Yahudi Khaibar di Utara dapat hidup berdampingan dengan damai.
Pada Piagam tersebut terdapat contoh teladan Kanjeng Nabi Muhammad SAW yang menghargai pendapat adat dan kebiasaan golongan lain x begitu juga kita juga harus berusaha untuk menghargai pendapat dan pilihan orang lain sebagai calon pemimpin dan tidak melakukan perbuatan yang tercela atau menyakiti sesama umat manusia.
Hal tersebut juga menurutnya senada dengan potongan hadis dalam Kitab Hadis Arbain An Nawawi (Karya Syekh An - Nawawi) fasal 24 untuk tidak berlaku dzolim kepada sesama manusia sebagai berikut:
عَنْ أَبِى ذَرٍّ الغِفَارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَفِيْمَا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنَّهُ قَالَ: يَا عِبَادِى إِنِّى حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِى وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلاَ تَظَالَمُوا
Dari Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau meriwayatkan dari Allah ‘azza wa Jalla, sesungguhnya Allah telah berfirman:
“Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku menjadikan kezaliman itu haram di antara kalian, maka janganlah kalian saling menzalimi. (Diriwayatkan oleh Muslim)
Sahid mengatakan bahwa pembelajaran ini dia peroleh dari diskusi yang diprakarsai oleh Emha Ainun Najib/Cak Nun (Tokoh Reformasi) pada acara Kenduri Cinta di TMII Jakarta beberapa tahun yang lalu.
Untuk itu mari kita jaga Kota Prabumulih dimomen Pilkada Tahun 2024 yang tinggal menghitung hari untuk menghargai perbedaan damai dalam perbedaan. Sebagaimana kita meneladani Rasullullah Muhammad SAW dan juga mengambil teladan didalam peristiwa Piagam Madinah. Bukan hanya perbedaan pilihan melainkan perbedaan suku, bangsa bahkan keyakinan Rasullullah pun dapat hidup berdampingan dengan damai.
"Mari sama-sama kita jaga Pilkada Kota Prabumulih Tahun 2024 dengan tetap damai dalam perbedaan pilihan, " ungkapnya. (Sb)