PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Sekolah di Kota Prabumulih kembali jadi sorotan. Betapa tidak, viral beredar di media sosial seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengaku dikeluarkan oleh guru dari dalam kelas.
Dalam video yang diposting oleh akun medsos Instragram lagi.viralll tersebut, berdurasi 1 menit 20 detik.
Dalam video tersebut, seorang pria minta tolong Kepala Dinas Pendidikan Prabumulih agar menindak Oknum guru dan Kepsek salah satu SMP Negeri Prabumulih, dan meminta agar Pj Wali Kota Prabumulih menindak lanjuti oknum guru yang disebut dari SMPN 7 Kota Prabumulih.
“Ada siswi yang melapor bahwa pada saat jam belajar dikeluarkan karena tidak memiliki buku bahasa Inggris (Kamus,red). Tolong ditindaklanjuti bapak kepala dinas, bapak walikota oknum guru yang tidak ada perikemanusiaan," ujarnya.
BACA JUGA:KPU Prabumulih Rampungkan Sortir dan Pelipatan Surat Suara
Pria dalam video tersebut juga mengatakan oknum guru juga meminta siswa lain agar menyoraki siswi yang dikeluarkan karena tidak memiliki buku Bahasa Inggris. “oknum guru itu juga menyuruh murid lain menyorakin adinda ini, tolong ditindak lanjuti pak,” pintanya.
Terkait video yang beredar luas di media sosial dan menjadi perbincangan masyarakat tersebut, pihak SMPN 7 Prabumulih saat dikonfirmasi telah mendapat panggilan agar menemui PJ dan Sekda Kota Prabumulih, untuk melakukan klarifikasi.
Bahkan kepala SMPN 7 Prabumulih, Budi Santoso SPd mengaku telah dipanggil oleh Dinas Pendidikan.
Saya baru pulang usai memenuhi panggilan Pj Wali Kota dan Sekretaris Daerah Kota Prabumulih, setelah itu SMPN 7 Prabumulih juga sudah mendapatkan kunjungan dari Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Prabumulih,” ujar Budi Santoso, dikonfirmasi Prabumulih Pos Kamis 7 November 2024.
BACA JUGA:Suplai Air Bersih untuk 1.800 Rumah di Tiga Kelurahan
Menurut Budi, hasil informasi yang didapatkan dari Guru Bahasa Inggir Kelas 7 SMPN 7 Prabumulih, pada dasarnya hal yang terjadi adalah kesepakatan di awal sebelum proses pembelajaran berlangsung.
“Sebenarnya tidak seperti yang didalam video itu, semuanya sudah disepakati dari awal. komitmen awal agar seluruh siswa membawa kamus setiap mata pelajaran Bahasa Inggris, namun siswa tersebut tidak membawa kamus. Jadi seluruh siswa yang tidak membawa kamus, belajarnya duduk di depan kelas, bukan di keluarkan dari dalam kelas,” ujarnya menegaskan.
Pada saat itu, menurut Budi, bukan hanya satu orang siswa, namun ada juga beberapa siswa lainnya yang tidak membawa kamus dan tetap belajar didepan kelas. Pada saat itu, siswa yang didalam video, entah ke toilet atau kemana, sepertinya tidak terima karena belajar duduk di tempat yang berbeda dengan siswa lainnya.