KORANPRABUMULIHPOS.COM – Apakah Anda sering begadang untuk menyelesaikan pekerjaan atau aktivitas lainnya? Riset terbaru dari Stanford Medicine, Stanford University, Amerika Serikat, memperingatkan bahwa kebiasaan tidur larut malam dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental.
Penelitian ini, yang melibatkan hampir 75.000 orang dewasa, menunjukkan bahwa tidur lebih awal baik untuk kesehatan mental, terlepas dari preferensi waktu tidur atau “kronotipe” seseorang. Baik individu yang aktif di pagi hari maupun malam hari cenderung memiliki tingkat gangguan mental lebih tinggi jika mereka sering begadang.
Studi ini, yang diterbitkan pada 19 Mei di Psychiatry Research, merekomendasikan untuk tidur sebelum pukul 1 pagi. “Penyesuaian terhadap kronotipe tidaklah signifikan di sini, begadang hingga larutlah yang berdampak buruk,” ungkap Jamie Zeitzer, PhD, profesor psikiatri dan ilmu perilaku sekaligus penulis utama penelitian.
Kualitas Tidur dan Kesehatan Mental
Meski penelitian sebelumnya menunjukkan hidup sesuai kronotipe penting bagi kesehatan, studi kali ini mendapati bahwa tidur selaras dengan kronotipe tidak selalu lebih baik bagi kesehatan mental. Dalam survei terhadap orang dewasa di Inggris, mereka yang tidur larut cenderung lebih rentan terhadap gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan, dibandingkan yang tidur lebih awal.
Zeitzer menambahkan, “Kami mencoba membuktikan sebaliknya selama enam bulan, tetapi hasilnya tetap sama.” Orang tipe malam yang sering begadang memiliki risiko 20-40% lebih tinggi untuk mengalami gangguan mental dibandingkan mereka yang mengikuti jadwal tidur lebih awal.
Alasan Begadang Mempengaruhi Kesehatan Mental
Salah satu teori, yaitu "hipotesis pikiran setelah tengah malam," menjelaskan bahwa aktivitas otak di malam hari cenderung memicu impulsivitas, suasana hati negatif, dan pengambilan keputusan yang buruk. Begadang juga sering dikaitkan dengan perilaku berisiko, seperti konsumsi alkohol, penggunaan narkoba, hingga gangguan makan berlebihan.
Zeitzer menekankan pentingnya tidur lebih awal bagi mereka yang aktif di malam hari, meskipun perubahan ini sulit diterapkan. “Menggeser pola tidur mungkin dapat membantu, namun tidak mengubah kronotipe seseorang,” katanya.
Penelitian ini terus berlanjut untuk memahami lebih jauh apakah perilaku tertentu di larut malam, bukan hanya waktu tidur, yang berkontribusi pada kesehatan mental yang buruk.