Kritik Pedas Muzak Marko: Anggaran Rp87 Miliar untuk Perayaan HUT RI di IKN Dipertanyakan

Kritik Pedas Muzak Marko--Istimewa

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Tiktokers Muzak Marko baru-baru ini mengungkapkan keberatannya terkait anggaran Rp87 miliar yang dikeluarkan pemerintah Indonesia untuk perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-79 di Ibu Kota Nusantara (IKN). Pernyataan ini disampaikan melalui video yang diunggahnya pada Senin, 19 Agustus 2024.

Dalam video tersebut, Muzak Marko mempertanyakan kejelasan lokasi upacara pengibaran bendera di IKN. Ia menyoroti penggunaan anggaran besar tersebut untuk acara yang menurutnya dilakukan di lokasi yang belum jelas statusnya. 

"87 miliar rupiah dihabiskan untuk perayaan 17 Agustus di Penajam, tempat yang menurut orang mirip dengan patung Garuda atau kelelawar. Sebenarnya, tempat itu apa sih?" kata Muzak Marko dalam video.

Ia menegaskan bahwa lokasi upacara kemerdekaan yang baru-baru ini dilaksanakan sebenarnya belum ditetapkan sebagai Ibu Kota. "Belum ada Keppres yang menyatakan bahwa tempat itu adalah Ibu Kota," tambahnya.

BACA JUGA:Gempa Megathrust dan Potensi Tsunami Besar di Wilayah Jawa dan Sumatera

BACA JUGA:Hasan Nasbi: Dari Pengamat Politik ke Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan

Muzak Marko juga mengkritik penggunaan anggaran sebesar itu di tengah kesulitan ekonomi yang dihadapi masyarakat. Menurutnya, pemerintah harus lebih memperhatikan kondisi rakyat yang sedang menghadapi berbagai masalah ekonomi.

"Warga bisa menilai sendiri," ujar Muzak Marko menutup komentarnya.

Pernyataan Muzak Marko mendapat dukungan dari warganet, yang juga merasa bahwa anggaran yang digunakan untuk perayaan HUT Kemerdekaan RI terlalu besar. Beberapa komentar dari netizen menyatakan bahwa uang tersebut seharusnya bisa digunakan untuk keperluan lain yang lebih mendesak, seperti pendidikan dan kesehatan.

Sebelumnya, Muzak Marko juga menyebutkan bahwa isu tentang kemungkinan gempa besar Megathrust hanya merupakan strategi pemerintah untuk memindahkan ASN ke Ibu Kota Nusantara. Dalam video sebelumnya, Muzak menganggap bahwa isu tersebut digunakan untuk menakut-nakuti ASN agar mau pindah ke IKN.

BACA JUGA:Perubahan Kabinet: Presiden Jokowi Lantik Menteri dan Kepala Badan Baru di Istana

BACA JUGA:Badan Gizi Nasional Siap Jalankan Program Makan Bergizi Gratis Mulai Januari 2025

Menurut Muzak, pemerintah berusaha memaksa ASN untuk pindah dengan menawarkan insentif besar, namun ketika cara tersebut gagal, pemerintah menciptakan isu gempa besar untuk menambah tekanan. 

Komentar sinisnya mengenai isu Megathrust ini menimbulkan berbagai tanggapan dari warganet, ada yang setuju dan ada pula yang percaya bahwa ancaman gempa memang nyata.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER