Kasus Stunting di Kota Prabumulih Turun, Pengawasan Rutin hingga Beri Pelatihan

PRABUMULIH - Upaya pencegahan dan upaya pemerintah Kota Prabumulih, dalam menekan angka stunting di Kota Prabumulih terus dilakukan.

Dan tentu saja, hasil tidak mengkhianati usaha. Buktinya, angka stunting mulai turun. Dari 61 kasus kini menjadi 57 kasus.

"Alhamdulillah, ada penurunan. Dan ini secara rutin, balita penderita stunting akan kita kunjungi dan terus dipantau perkembangannya. Kita perhatikan asupan gizinya hingga bisa keluar dari status stunting," kata Penjabat Walikota Prabumulih H Elman ST MM dibincangi wartawan, Rabu 10 Juli 2024.

Disampaikan Elman, bersama kepala OPD kunjungan dilakukan di 3 lokasi penderita stunting. Dengan sasaran wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cambai Kota Prabumulih

BACA JUGA:Hadapi Kemarau, Pj Wako Sidak PDAM Tirta Prabujaya

BACA JUGA:Banyak Randis Pemkot Prabumulih Rusak, Mobil Bekas Camat - Sekcam, Bakal Dilelang Terbuka

3 lokasi kunjungan balita stunting yang dikunjungi yakni:  Jl. Balai No. 05 RT. 001 RW. 001 Kelurahan Sindur.

Jalan Perumnas Griya Medang Permai RT. 003 RW. 009 Kelurahan Sungai Medang dan Perum Griya Medang Permai RT. 004 RW. 009 Kelurahan Sungai Medang.

Disampaikan Elman, Pemerintah Kota Prabumulih tengah bahu membahu mengatasi dan menekan angka stunting.

"Kita ingin anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang cerdas dan membanggakan," ucapnya.

Upaya pencegahan stunting tak hanya fokus pada penderita. Namun juga dari segi ekonomi, sanitasi bahkan juga pemberdayaan yakni memberikan pelatihan bagi orang tua penderita stunting.

"Sekarang ini ada pelatihan untuk orang tua penderita stunting di Disnaker, orang tua dilatih keahlian supaya bisa membuka usaha atau bisa menghasilkan untuk menambah ekonomi keluarga," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Prabumulih dr Hj Hesti Widyaningsih MM Menuturkan pihaknya terus berupaya melakukan pengawasan.

"Pengawasan terus kami lakukan, agar kasus stunting di Kota Prabumulih turun dan menjadi zero kasus," tukasnya.