Juara di Raport Hanya Akan Mempengaruhi Psikologis Anak

Juara di Raport Hanya Akan Mempengaruhi Psikologis Anak--

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Di Satuan Pendidikan tertentu, perolehan juara kelas ditulis secara jelas di raport siswa, bahkan diberi apresiasi oleh pihak sekolah. Namun hal ini tidak dilakukan di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Robbani Ogan Ilir.

Menurut Kepala SDIT Robbani, Dian Kemala Astuti SPd, di SDIT Robbani tidak menerapkan perangkingan anak pada raport pencapaian akademik siswa. Karena hal ini dinilai akan mempengaruhi psikologis anak, khususnya jika tidak memperoleh juara, akan merasa minder dan.

Karena pada intinya tidak ada anak-anak yang bodoh dan tidak ada anak-anak yang tidak cerdas. Semua anak memiliki keunikan tersendiri, semua siswa SDIT Robbani semuanya sama, semuanya mendapatkan perhatian yang sama 

Anak-anak tidak idak boleh dibandingkan satu sama lain, karena hal ini akan lebih baik untuk menjaga psikologisnya. "Apalagi sebagai peraih juara 1 juara 2 dan seterusnya, itu tentu akan mempengaruhi pola pikir dan cara pandang anak. Karena itu di SDIT Robbani juara akademik tidak dituliskan," jelasnya saat menggelar Pertemuan Orang Tua Murid dan Guru (POMG), di salah satu ruang kelas SDIT Robbani, Sabtu 6 juli 2024.

BACA JUGA:4 Siswa MTs N 1 Berhasil Raih Juara KSM Tingkat Kota

BACA JUGA:SIT Robbani Gelar POMG Jelang Masuk Tahun Ajaran Baru

Pertemuan ini merupakan perkenalan awal antara wali Mudir kelas 1 dan para dewan guru yang akan mengajar dan mendidik anak-anak pada saat berada dilingkungan sekolah.

"Kita perlu menyamakan persepsi antara guru dan siswa agar anak-anak bisa mengikuti semua kegiatan di sekolah dan di rumah, dengan pola yang sama. Sehingga tujuan kita bersama dapat tercapai maksimal," ujar Dian.

Dalam penyampaiannya, Dian menyampaikan tentang tata tertib disekolah, aturan dan budaya di sekolah, yang akan diikuti oleh siswa di sekolah.

Sementara Bunda Nur Amalia SPd menambahkan tentang kurikulum yang digunakan di SDIT Robbani menjelaskan bahwa di SDIT Robbani Menerapkan kurikulum 2013 dengan klasifikasi Mandiri berubah. 

Namun kedepan tahun ajaran baru, semuanya mulai menggunakan kurikulum merdeka, jika sebelumnya untuk kelas 3 dan kelas 6 masih pulang lebih cepat karena muatannya lebih sedikit, namun kedepan akan lebih lama. Karena kurikulum Merdeka muatan pembelajaran lebih lama.

Dalam penerapan kurikulum merdeka itu sangat tepat, karen anak-anak Mlmemiliki gaya belajar yang berbeda-beda ada yang kinestetik dan juga ada yang Visual.

"Karena yang utamanya targetan adalah anak anak senang dulu mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah," ujar wanita yang akrab di sapa Bunda Emi ini.

Selain itu, SDIT Robbani juga mengutamakan karakter anak dulu, targetnya bisa membaca, dengan menerapkan literasi pagi dan ada kartu bimbingan membaca.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER