China Undang Ilmuwan Dunia untuk Meneliti Batu Bulan Misterius
--
KORANPRABUMULIHPOS.COM Beijing - Misi luar angkasa China kembali mencetak sejarah. Untuk pertama kalinya, misi Chang'e 6 milik China berhasil membawa pulang sampel bebatuan langka dan misterius dari sisi terjauh Bulan. China pun mengundang ilmuwan dari seluruh dunia untuk ikut meneliti batuan ini.
Peristiwa bersejarah ini terjadi ketika kapsul Chang'e 6 yang membawa sampel dari Bulan mendarat di wilayah Oronomi Mongolia Dalam di China pada Selasa (25/6) pukul 14.07 waktu setempat. Wahana pendarat tersebut berhasil mengumpulkan sekitar 2 kg sampel bebatuan dan debu Bulan menggunakan sekop dan bor.
Sampel berharga ini disimpan dalam kapsul khusus sebelum memulai perjalanan pulang ke Bumi pada 21 Juni. Perjalanan panjangnya berakhir dengan sukses setelah kapsul tersebut berhasil mendarat. Misi ini bersejarah karena sisi terjauh Bulan jarang dijamah, berbeda dengan sisi terdekat Bulan yang menghadap Bumi dan sudah beberapa kali dikunjungi.
Pejabat antariksa China menyatakan mereka menyambut ilmuwan dari seluruh dunia untuk mengajukan permohonan meneliti sampel batuan Bulan ini. Namun, mereka juga menegaskan adanya batasan dalam kerja sama tersebut, terutama dengan Amerika Serikat.
BACA JUGA:Fakta Menarik tentang Tajikistan: Negara Mayoritas Muslim yang Melarang Hijab dan Jenggot
Para pejabat itu menyebut bahwa kerja sama apa pun dengan AS akan bergantung pada penghapusan undang-undang Amerika yang melarang kerja sama bilateral langsung dengan NASA. Wakil ketua Badan Antariksa Nasional China, Bian Zhigang, menjelaskan bahwa sumber hambatan dalam kerja sama kedirgantaraan AS-Tiongkok masih terletak pada Amandemen Wolf. Bian Zhigang menambahkan, jika AS benar-benar ingin memulai kerja sama kedirgantaraan secara reguler, mereka harus mengambil tindakan yang tepat untuk menghilangkan hambatan tersebut.
Wolf Amendment diberlakukan pada tahun 2011 dan mencegah kerja sama bilateral langsung AS-China kecuali dalam kasus di mana FBI menyatakan bahwa tidak ada risiko keamanan nasional dalam berbagi informasi.
Meskipun demikian, China tetap dapat bekerja sama dengan ilmuwan dari negara lain. Mereka bermitra dengan Badan Antariksa Eropa, Prancis, Italia, dan Pakistan dalam misi Chang'e 6. Direktur kantor kerja sama internasional Badan Antariksa Nasional Tiongkok, Liu Yunfeng, menyatakan bahwa China menyambut ilmuwan dari semua negara untuk mengajukan permohonan sesuai dengan proses dan berbagi manfaatnya.
Di masa depan, China berencana menerbangkan Chang'e 7 untuk mengeksplorasi sumber daya di Kutub Selatan Bulan. Selain itu, mereka merencanakan misi Tianwen-3 sekitar tahun 2030 untuk melaksanakan pengembalian sampel Mars dan misi eksplorasi Tianwen-4 ke Jupiter. (*)